Rupiah Tambah Lemah, Dolar AS Tembus Level Rp 14.100

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 February 2019 08:31
Tunggu Kabar dari Beijing, Investor Main Aman Dulu
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Namun ternyata sentimen ini tidak terlalu lama membebani dolar AS. Sebab, investor kembali dipaksa bermain aman karena menunggu hasil dialog dagang AS-China di Beijing. Sejak kemarin hingga hari ini, dialog sudah memasuki level antar menteri. 

Hasil dari dialog selama sepekan ini tentu sangat layak untuk dinantikan. Hawa positif pun bertebaran, meski hasil persis dari perundingan ini masih belum terlihat. 

"Aura di Beijing sangat bagus," ujar Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengutip Reuters. 

Namun, belum ada kejelasan soal perpanjangan masa 'gencatan senjata' selama 60 hari seperti yang sempat ramai dibicarakan. Menurut Kudlow, hal itu masih belum diputuskan. 

"Saya tidak bisa berkomentar soal itu. Namun sejauh ini belum ada keputusan," tambah Kudlow. 

Kemarin, Bloomberg memberitakan bahwa berdasarkan keterangan beberapa orang sumber, Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang masa tenang selama 60 hari terhitung mulai 1 Maret. Menurut para sumber itu, Trump berusaha untuk memberi waktu untuk pembahasan yang lebih mendalam. 

Namun kabar tersebut kandas. Beijing, menurut beberapa orang sumber Reuters, tidak pernah mengusulkan perpanjangan waktu. Hu Xijin, Pemimpin Redaksi Global Times (tabloid yang dikelola Partai Komunis China) menyebut laporan Bloomberg tersebut tidak akurat. 

Akibatnya, investor dipaksa menunggu lebih lama. Selagi menunggu, sepertinya bermain aman masih menjadi pilihan utama. Dolar AS pun kembali menjadi 'bunker' perlindungan di tengah ketidakpastian.    

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular