Wall Street Diguncang Buruknya Data Penjualan Ritel AS

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
15 February 2019 06:26
Wall Street mengakhiri reli empat harinya, Kamis (14/2/2019), setelah data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan pasar.
Foto: New York Stock Exchange (NYSE) (REUTERS/Shannon Stapleton)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street mengakhiri reli empat harinya, Kamis (14/2/2019), setelah data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan pasar.

Dow Jones Industrial Average turun 0,41%, S&P 500 melemah 0,27%, namun Nasdaq Composite masih mampu naik tipis 0,09%.


Penjualan ritel jatuh 1,2% di Desember dan merupakan penurunan bulanan terburuk sejak September 2009, menurut data Departemen Perdagangan AS. Angka penjualan ritel yang mengecualikan penjualan bensin juga turun 0,9%, CNBC International melaporkan.

"Angka ini sangat buruk," kata Peter Bockvar, chief investment officer di Bleakly Advisory Group, dalam sebuah catatan.

"Konsumen AS memikul ekonomi global di pundaknya. Setelah melihat data hari ini, kita lebih baik berharap ini hanya terjadi satu bulan ini dan rebound pasar saham di Januari dan sepanjang bulan ini akan mendorong belanja konsumen," tambahnya.

Imbal hasil obligasi negara AS juga turun menyusul rilis data tersebut. Yield untuk obligasi bertenor 10 tahun diperdagangkan di sekitar 2,66%, turun dari sekitar 2,69%.


Lael Brainard, seorang pejabat bank sentral AS Federal Reserve, mengatakan kepada CNBC hari Kamis bahwa risiko ekonomi telah meningkat.

Sejauh ini, pasar saham AS membukukan penguatan di sepanjang pekan. Tiga indeks utama menguat masing-masing 1% lebih hingga penutupan perdagangan hari Kamis.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular