Trump Bawa Berita Bahagia, Luka Rupiah Mereda

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 February 2019 11:21
pelemahan rupiah agak menipis, karena ada kabar baik dari hubungan dagang AS-China.
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memang masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Namun pelemahan rupiah agak menipis, karena ada kabar baik dari hubungan dagang AS-China. 

Pada Kamis (14/2/2019) pukul 11:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.080. Rupiah masih melemah 0,18% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Walau masih melemah, tetapi performa rupiah membaik. Sesaat sebelumnya, depresiasi rupiah sempat nyaris menyentuh level 0,3%. 


Perbaikan kinerja rupiah tidak lepas dari sentimen positif eksternal. Bloomberg memberitakan, seperti dikutip dari Reuters, Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan untuk memperpanjang masa 'gencatan senjata' dengan China. 

Sebagai informasi, pada pertemuan Trump dengan Presiden China XI Jinping di Argentina pada Desember tahun lalu disepakati kedua negara tidak akan menaikkan tarif bea masuk selama 90 hari. Masa tenang itu akan berakhir pada 1 Maret mendatang. 

Untuk mengisi waktu 90 hari, Washington dan Beijing melakukan perundingan secara intensif. Pekan ini, delegasi AS bertandang ke Beijing untuk melakukan dialog dagang. Kontingen AS dipimpin oleh Ketua Perwakilan Dagang Robert Lighthizer sementara di meja seberang dikomandoi oleh Wakil Perdana Menteri Liu He. 

Jika dalam 90 hari itu tidak ada kesepakatan, maka AS akan menaikkan tarif bea masuk bagi impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%. Langkah yang hampir pasti mengundang serangan balasan dari China sehingga perang dagang kembali meletus. 

Mengutip beberapa orang sumber, Trump tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang masa tenang tersebut selama 60 hari terhitung mulai 1 Maret. Menurut mereka, Trump berusaha untuk memberi waktu untuk pembahasan yang lebih mendalam. 

Kabar tersebut langsung menjadi suntikan adrenalin bagi pasar keuangan Asia. Mata uang Asia mayoritas menguat, dan penguatannya semakin tajam. Sementara mata uang yang masih melemah, seperti rupiah, berhasil menipiskan jarak. 


Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 11:15 WIB:  




TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular