
Fokus Investor
Perhatian: AKRA Siap Berbisnis Avtur, Armada Berjaya Akan IPO
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 February 2019 07:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Rabu (13/2/2019) dengan pelemahan 0,11% ke level 6.419,12.
Performa IHSG berkebalikan dengan bursa saham utama kawasan Asia yang melenggang di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,34%, indeks Shanghai naik 1,84%, indeks Hang Seng naik 1,16%, indeks Straits Times naik 1,2%, dan indeks Kospi naik 0,5%.
Pelaku pasar begitu gencar melakukan aksi beli di bursa saham regional seiring dengan kondusifnya perkembangan negosiasi dagang Amerika Serikat (AS)-China.
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Kamis (14/2/2019), dibuka.
1. Incar Bisnis Avtur, AKR-BP Siap Jadi Kompetitor Pertamina
Baru disinggung Presiden Joko Widodo soal akan dibukanya keran untuk swasta masuk ke bisnis avtur, gayung sudah bersambut dari PT AKR Corporindo (AKRA).
Dalam wawancara khusus di CNBC Indonesia TV, Direktur Utama AKR, Haryanto Adikoesoemo mengatakan siap masuk ke bisnis bahan bakar pesawat.
"Kami sudah set up dengan BP untuk avtur, ini sedang dalam tahap. Kami akan masuk ke bandara dan lebih konsentrasi ke Indonesia Timur," ujar Haryanto, Rabu (13/2/2019).
Haryanto juga memaparkan memang saat ini bisnis avtur didominasi oleh Pertamina dan membutuhkan investasi untuk bangun infrastruktur. Tapi, ia yakin peluang bisnisnya masih sangat besar mengingat pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia masih double digit.
2. Astra Sedaya Catatkan Obligasi Rp 2,22 T, Bunga 8-9,20%
Perusahaan pembiayaan Grup Astra, PT Astra Sedaya Finance mencatatkan tiga seri Obligasi Berkelanjutan IV Astra Sedaya Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2019 total senilai Rp 2,225 triliun.
Obligasi ini diterbitkan pada 13 Februari 2019 sebagaimana tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ada tiga seri obligasi yang dicatatkan yakni Seri A dengan tenor 1 tahun (jatuh tempo pada 23 Februari 2020), tingkat suku bunga 8% per tahun senilai emisi Rp 932 miliar.
Seri B yakni bertenor 3 tahun (jatuh tempo pada 13 Februari 2022) senilai Rp 670 miliar dengan bunga 8,80% per tahun. Seri C yakni bertenor 5 tahun (jatuh tempo 13 Februari 2024) senilai Rp 623 miliar dengan tingkat bunga 9,20% per tahun.
Multifinance yang terkenal dengan brand ACC (Astra Credit Companies) ini mempercayakan wali amanat kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Obligasi ini sudah mendapatkan peringkat layak investasi di level AAA (triple A) dari lembaga rating PT Fitch Ratings Indonesia.
3. Armada Trans Listing 21 Februari, Harga IPO Rp 288/Saham
Perusahaan jasa transportasi darat PT Armada Berjaya Trans Tbk akan mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Februari mendatang dengan menawarkan harga perdana Rp 288/saham.
Berdasarkan pengumuman BEI pada Selasa 12 Februari lalu, Armada Berjaya akan mendapatkan kode perdagangan JAYA. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (BEI) juga mengungkapkan jumlah saham yang dilepas sebanyak 150 juta di harga Rp 288/saham. Dengan demikian, jumlah dana yang diperoleh dari aksi korporasi initial public offering (IPO) ini mencapai Rp 43,20 miliar.
4. Indonesia Kendaraan Terminal Targetkan Laba 2019 Tumbuh 35%
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menargetkan laba bersih bisa mengalami pertumbuhan di atas 30% dan pendapatan 25%. Faktor pendorongnya adalah adanya aturan baru ekspor yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Chiefy Adi K. mengatakan aturan ini akan berdampak pada penyederhanaan sistem pengiriman barang untuk tujuan ekspor sehingga tingkat utilisasi gudang perusahaan menjadi lebih tinggi, dari 12 ribu Kendaraan menjadi 20 kendaraan.
"Profit kita melanjutkan tradisi untuk laba bersih bisa di atas 30%, pendapatan kurang lebih 25%," kata Chiefy di Jakarta saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (11/2).
5. Harga Avtur Turun, Saham Garuda Terbang Lagi
Rencana penurunan harga avtur oleh Pertamina (Persero) langsung membentuk persepsi positif investor atas kenaikan harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Data Bursa Efek Indonesia pada jeda sesi I, Rabu (13/2/2019), mencatat saham GIAA naik 3,49% di level Rp 474/saham dengan nilai transaksi Rp 26,77 miliar dan volume 56,88 juta saham.
Senin malam, Presiden Joko Widodo menyinggung Pertamina terkait harga avtur yang dinilai mahal, dan mengatakan akan memanggil direksi BUMN tersebut untuk membahas harga bahan bakar pesawat. Jajaran direksi Pertamina pun merespons dan berencana menurunkan harga avtur.
Penurunan harga avtur ini tentu menjadi katalis positif mengingat porsi biaya avtur ke struktur biaya maskapai bisa mencapai 40%.
(prm) Next Article IHSG Tembus 7.000, Asing Ramai-Ramai Beli Saham Ini
Performa IHSG berkebalikan dengan bursa saham utama kawasan Asia yang melenggang di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,34%, indeks Shanghai naik 1,84%, indeks Hang Seng naik 1,16%, indeks Straits Times naik 1,2%, dan indeks Kospi naik 0,5%.
Pelaku pasar begitu gencar melakukan aksi beli di bursa saham regional seiring dengan kondusifnya perkembangan negosiasi dagang Amerika Serikat (AS)-China.
1. Incar Bisnis Avtur, AKR-BP Siap Jadi Kompetitor Pertamina
Baru disinggung Presiden Joko Widodo soal akan dibukanya keran untuk swasta masuk ke bisnis avtur, gayung sudah bersambut dari PT AKR Corporindo (AKRA).
Dalam wawancara khusus di CNBC Indonesia TV, Direktur Utama AKR, Haryanto Adikoesoemo mengatakan siap masuk ke bisnis bahan bakar pesawat.
"Kami sudah set up dengan BP untuk avtur, ini sedang dalam tahap. Kami akan masuk ke bandara dan lebih konsentrasi ke Indonesia Timur," ujar Haryanto, Rabu (13/2/2019).
Haryanto juga memaparkan memang saat ini bisnis avtur didominasi oleh Pertamina dan membutuhkan investasi untuk bangun infrastruktur. Tapi, ia yakin peluang bisnisnya masih sangat besar mengingat pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia masih double digit.
2. Astra Sedaya Catatkan Obligasi Rp 2,22 T, Bunga 8-9,20%
Perusahaan pembiayaan Grup Astra, PT Astra Sedaya Finance mencatatkan tiga seri Obligasi Berkelanjutan IV Astra Sedaya Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2019 total senilai Rp 2,225 triliun.
Obligasi ini diterbitkan pada 13 Februari 2019 sebagaimana tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ada tiga seri obligasi yang dicatatkan yakni Seri A dengan tenor 1 tahun (jatuh tempo pada 23 Februari 2020), tingkat suku bunga 8% per tahun senilai emisi Rp 932 miliar.
Seri B yakni bertenor 3 tahun (jatuh tempo pada 13 Februari 2022) senilai Rp 670 miliar dengan bunga 8,80% per tahun. Seri C yakni bertenor 5 tahun (jatuh tempo 13 Februari 2024) senilai Rp 623 miliar dengan tingkat bunga 9,20% per tahun.
Multifinance yang terkenal dengan brand ACC (Astra Credit Companies) ini mempercayakan wali amanat kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Obligasi ini sudah mendapatkan peringkat layak investasi di level AAA (triple A) dari lembaga rating PT Fitch Ratings Indonesia.
3. Armada Trans Listing 21 Februari, Harga IPO Rp 288/Saham
Perusahaan jasa transportasi darat PT Armada Berjaya Trans Tbk akan mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Februari mendatang dengan menawarkan harga perdana Rp 288/saham.
Berdasarkan pengumuman BEI pada Selasa 12 Februari lalu, Armada Berjaya akan mendapatkan kode perdagangan JAYA. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (BEI) juga mengungkapkan jumlah saham yang dilepas sebanyak 150 juta di harga Rp 288/saham. Dengan demikian, jumlah dana yang diperoleh dari aksi korporasi initial public offering (IPO) ini mencapai Rp 43,20 miliar.
4. Indonesia Kendaraan Terminal Targetkan Laba 2019 Tumbuh 35%
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menargetkan laba bersih bisa mengalami pertumbuhan di atas 30% dan pendapatan 25%. Faktor pendorongnya adalah adanya aturan baru ekspor yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Chiefy Adi K. mengatakan aturan ini akan berdampak pada penyederhanaan sistem pengiriman barang untuk tujuan ekspor sehingga tingkat utilisasi gudang perusahaan menjadi lebih tinggi, dari 12 ribu Kendaraan menjadi 20 kendaraan.
"Profit kita melanjutkan tradisi untuk laba bersih bisa di atas 30%, pendapatan kurang lebih 25%," kata Chiefy di Jakarta saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (11/2).
5. Harga Avtur Turun, Saham Garuda Terbang Lagi
Rencana penurunan harga avtur oleh Pertamina (Persero) langsung membentuk persepsi positif investor atas kenaikan harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Data Bursa Efek Indonesia pada jeda sesi I, Rabu (13/2/2019), mencatat saham GIAA naik 3,49% di level Rp 474/saham dengan nilai transaksi Rp 26,77 miliar dan volume 56,88 juta saham.
Senin malam, Presiden Joko Widodo menyinggung Pertamina terkait harga avtur yang dinilai mahal, dan mengatakan akan memanggil direksi BUMN tersebut untuk membahas harga bahan bakar pesawat. Jajaran direksi Pertamina pun merespons dan berencana menurunkan harga avtur.
Penurunan harga avtur ini tentu menjadi katalis positif mengingat porsi biaya avtur ke struktur biaya maskapai bisa mencapai 40%.
(prm) Next Article IHSG Tembus 7.000, Asing Ramai-Ramai Beli Saham Ini
Most Popular