Simak! Peringatan Sri Mulyani ke Lembaga Riset Internasional

Iswari Anggit Pramesti, CNBC Indonesia
14 February 2019 06:52
Sri Mulyani Indrawati sempat bertanya-tanya kenapa ada sebuah lembaga riset internasional yang mengungkapkan hal negatif tentang Indonesia.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani, memberikan sambutan pada seminar budaya digital (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat bertanya-tanya kenapa ada sebuah lembaga riset internasional yang mengungkapkan hal negatif tentang Indonesia. Padahal, Indonesia terus dijaga secara hati-hati dan tidak keluar dari koridor.

Hal ini disampaikan Sri Mulyani yang sempat 'marah' ketika lembaga sekelas JP Morgan mengeluarkan riset yang memangkas peringkat surat utang atau obligasi Indonesia dari overweight menjadi underweight atau turun dua peringkat. Indonesia bahkan dianggap lebih buruk dari Brasil.


"Sebetulnya kan begini, dalam kelola negara, reputasi dan track record penting, yang mengakui orang lain."

"Dalam mengelola ekonomi kita punya rambu-rambu. Saya baru pulang dari AS waktu itu, balik ke Indonesia ada tantangan, APBN dalam situasi sulit, namun saya merasa Indonesia di arah yang benar, kurangi defisit," tutur Sri Mulyani dalam sebuah program di Metro TV bertajuk Sri Mulyani menjawab.

Menurut Sri Mulyani, yang terjadi di Eropa banyak negara yang pertumbuhannya jatuh dan APBN-nya sampai defisit. Kemudian, pertumbuhannya utangnya cukup tinggi.

"Tapi mereka dapat grade yang bagus-bagus hanya karena analisnya orang sana."

"Ya artinya kita mau katakan kita serius, kita negara besar. Take it seriously, jangan hanya karena 1-2 indikator dari news headline buat penilaian yang tidak proporsional," tegas Sri Mulyani.


Untuk diketahui, riset yang dikeluarkan JP Morgan yakni pada tahun 2016 lalu. JP Morgan hanya menurunkan satu peringkat surat utang Brasil dan Turki. Padahal cukup jelas bahwa negara-negara tersebut memiliki persoalan yang berisiko lebih tinggi, seperti Brasil dengan resesi ekonomi dan Turki dengan gejolak sosial politik dan keamanan di dalam negeri.

Saksikan video mengenai terlampauinya target pendapatan negara berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]






(dru/prm) Next Article Virus Corona Bikin Ekonomi Suram? Ini Proyeksi Menkeu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular