Rupiah Masih Jadi Capolista Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 February 2019 12:25
Rupiah Masih Jadi <i>Capolista</i> Asia
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat sejak pembukaan pasar spot hingga tengah hari ini. Bahkan rupiah stabil berada di jajaran elit klasemen mata uang Asia. 

Pada Rabu (13/2/2019) pukul 12:05 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.015. Rupiah menguat 0,36% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Mengawali perdagangan, rupiah menguat 0,28%. Rupiah menjadi mata uang terbaik kedua di ketiga di Asia.


Kemudian penguatan rupiah menebal sehingga naik ke posisi runner-up Asia, hanya kalah dari ringgit Malaysia.
 Namun penguatan rupiah sempat berkurang sehingga tersalip oleh peso Filipina.


Kini, rupiah mampu mampu naik dua setrip dari peringkat tiga menjadi nomor satu. Ya, rupiah sah menjadi mata uang terkuat di Benua Kuning. Capolista!
 


Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:06 WIB: 



Sepertinya pelaku pasar sudah mulai move on dari data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Data ini begitu membebani gerak rupiah sejak awal pekan.

Untuk keseluruhan 2018, NPI mencatat defisit US$ 7,13 miliar. Defisit NPI pada 2018 menjadi yang terdalam sejak 2013.

Sementara defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada 2018 adalah 2,98% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini menjadi catatan terburuk sejak 2014.

Jadi harap maklum kalau investor mencemaskan masa depan rupiah. Sebab pasokan devisa yang menopang rupiah seret cenderung kurang. Akibatnya, rupiah memang masih berisiko melemah.

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Namun hari ini datang angin surga dari prospek damai dagang AS-China yang semakin kentara. Sejauh ini, belum ada kabar negatif dari pertemuan dagang AS-China yang sedang berlangsung di Beijing.

Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sudah tiba di Beijing untuk meneruskan dialog dagang yang sudah dimulai sejak awal pekan. "Saya berharap pertemuan ini produktif," ujar Mnuchin, mengutip Reuters.

Untuk menambah optimisme, South China Morning Post memberitakan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk berkunjung ke arena dialog dagang. Menurut seorang sumber, Presiden Xi akan datang pada Jumat ini.

Kehadiran Xi akan menjadi morale booster yang ampuh untuk mempercepat laju perundingan. Diharapkan damai dagang menjadi lebih cepat tercipta dan perekonomian global kembali bergeliat.

Hubungan Washington-Beijing yang membaik juga tampak dari itikad Presiden AS Donald Trump yang mempertimbangkan untuk memperpanjang masa 'gencatan senjata' yang sedianya berakhir pada 1 Maret. Meski langkah itu tidak menjadi pilihan, tetapi mulai dipertimbangkan.

"Kami bekerja dengan baik di China. Kalau kesepakatan (dengan China) sudah dekat, maka kita akan bisa selesaikan. Saya mungkin bisa menoleransi kesepakatan mundur sedikit (dari tenggat waktu 1 Maret), tetapi saya lebih suka tidak," ujar Trump saat rapat kabinet, mengutip Reuters.

Hawa damai dagang yang semakin terasa membuat pelaku pasar ogah bermain aman. Aset-aset berisiko di negara berkembang Asia kembali menjadi buruan, termasuk di Indonesia. Akibatnya, rupiah pun menguat dan berhasil menjadi yang terbaik di Asia.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular