
Harapan Damai Dagang Bawa Wall Street Meroket
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
13 February 2019 06:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street melambung tinggi, Selasa (12/2/2019), di tengah harapan akan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Selain itu, kemungkinan terhindarnya AS dari penutupan pemerintahan lanjutan ikut mendorong penguatan pasar.
Dow Jones Industrial Average melesat naik 1,49%, S&P 500 melompat 1,29%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,46%.
Saham bank-bank besar ramai-ramai menguat. Goldman Sachs, Citigroup, dan Morgan Stanley naik lebih dari 1,6%. Bank of America dan JPMorgan Chase juga bertambah 1% lebih.
"Tampaknya penutupan pemerintahan bisa dihindari. Ini kabar baik bagi pasar," kata Art Hogan, chief market strategist di National Securities, dilansir dari CNBC International.
Senin malam waktu setempat, Kongres berhasil mencapai kesepakatan tentatif untuk menghindari penutupan pemerintah saat pendanaan sementara akan berakhir Jumat ini. Kesepakatan itu tidak mencantumkan dana pembangunan tembok yang diminta Presiden Donald Trump.
Selain itu, investor juga memusatkan perhatian pada perundingan dagang AS-China di Beijing. Kedua belah pihak mengungkapkan harapan bahwa pembicaraan yang dimulai hari Senin itu dapat mengantarkan mereka kepada damai dagang sebelum tenggat waktu 1 Maret.
(prm) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Dow Jones Industrial Average melesat naik 1,49%, S&P 500 melompat 1,29%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,46%.
Saham bank-bank besar ramai-ramai menguat. Goldman Sachs, Citigroup, dan Morgan Stanley naik lebih dari 1,6%. Bank of America dan JPMorgan Chase juga bertambah 1% lebih.
Senin malam waktu setempat, Kongres berhasil mencapai kesepakatan tentatif untuk menghindari penutupan pemerintah saat pendanaan sementara akan berakhir Jumat ini. Kesepakatan itu tidak mencantumkan dana pembangunan tembok yang diminta Presiden Donald Trump.
Selain itu, investor juga memusatkan perhatian pada perundingan dagang AS-China di Beijing. Kedua belah pihak mengungkapkan harapan bahwa pembicaraan yang dimulai hari Senin itu dapat mengantarkan mereka kepada damai dagang sebelum tenggat waktu 1 Maret.
(prm) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Most Popular