
Rupiah di Level Rp 14.050/US$, IHSG Babak Belur Merosot 1%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 February 2019 12:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat 0,12%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru anjlok 1,05% per akhir sesi 1 ke level 6.426,67.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG adalah: PT Astra International Tbk/ASII (-3,44%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-2,54%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,64%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-1,97%), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-1,38%).
Kinerja IHSG berbanding 180 derajat dengan bursa saham utama kawasan Asia yang sedang nyaman ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 2,62%, indeks Shanghai naik 0,72%, indeks Hang Seng naik 0,16%, indeks Straits Times naik 0,01%, dan indeks Kospi naik 0,52%.
Komentar positif dari AS dan China terkait negosiasi dagang tingkat wakil menteri yang akan berlangsung hingga esok hari berhasil memantik aksi beli di bursa saham regional. Kemarin, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa pihaknya dan masyarakat dunia ingin melihat sebuah hasil yang baik.
"Kami, tentu saja, berharap, dan masyarakat dunia ingin melihat, sebuah hasil yang baik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah paparan di Beijing, seperti dikutip dari Reuters.
Dari AS, Kepala Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan bahwa pemerintah AS sangat berharap ada hasil yang positif dari perundingan ini.
"Para (pejabat) junior sedang bekerja dan menyiapkan jalan bagi (pejabat) senior pada akhir pekan. Tentu saja semua disiapkan, soal hak atas kekayaan intelektual, pemaksaan transfer teknologi, dan sebagainya. Gedung Putih sangat menantikan apa yang bisa didapat para senior itu," papar Hassett dalam wawancara dengan Fox Business Network, mengutip Reuters.
Kemudian, Penasihat Senior Gedung Putih Kellyanne Conway mengatakan bahwa sepertinya AS dan China akan segera mencapai kesepakatan dagang.
"Sepertinya begitu, tentu saja," ujarnya saat menjawab pertanyaan apakah kesepakatan dagang AS-China sudah semakin dekat.
Seakan sentimen damai dagang AS-China tak cukup, pelaku pasar diberikan alasan lainnya untuk melakukan aksi beli di bursa saham yakni kemungkinan bahwa pemerintahan AS akan berhasil menghindari shutdown lanjutan.
Pada Senin malam waktu setempat, empat orang negosiator dari Partai Demokrat dan Republik mengumumkan bahwa mereka telah mencapai dasar-dasar yang akan membuat pemerintahan AS tetap beroperasi selepas tanggal 15 Februari, seperti dilaporkan oleh CNBC International.
Seorang sumber mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan memasukkan anggaran senilai US$ 1,4 miliar untuk pembangunan infrastruktur perbatasan AS-Meksiko, seperti dilansir dari CNBC International. IHSG tak bisa memanfaatkan momentum seiring dengan rupiah yang masih babak belur. Hingga tengah hari, rupiah melemah 0,14% di pasar spot ke level Rp 14.055/dolar AS. Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin rupiah melemah hingga 0,54% di pasar spot.
Bengkaknya defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih menghantui laju rupiah. Sepanjang kuartal-IV 2018, CAD diumumkan senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sepanjang tahun.
Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
Dengan CAD yang begitu lebar, wajar jika aksi jual atas rupiah terus dilakukan oleh pelaku pasar.
Rupiah yang masih berada dalam tekanan lantas memantik aksi jual investor asing. Hingga akhir sesi 1, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 157,1 miliar di pasar saham tanah air.
Memang, ruang bagi investor asing untuk melakukan aksi ambil untung terbuka lebar. Sepanjang tahun ini, investor asing telah membukukan beli bersih senilai Rp 14,2 triliun (hingga perdagangan kemarin), sementara imbal hasil IHSG hingga kemarin adalah 4,85%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG adalah: PT Astra International Tbk/ASII (-3,44%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-2,54%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,64%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-1,97%), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-1,38%).
Kinerja IHSG berbanding 180 derajat dengan bursa saham utama kawasan Asia yang sedang nyaman ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 2,62%, indeks Shanghai naik 0,72%, indeks Hang Seng naik 0,16%, indeks Straits Times naik 0,01%, dan indeks Kospi naik 0,52%.
"Kami, tentu saja, berharap, dan masyarakat dunia ingin melihat, sebuah hasil yang baik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah paparan di Beijing, seperti dikutip dari Reuters.
Dari AS, Kepala Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan bahwa pemerintah AS sangat berharap ada hasil yang positif dari perundingan ini.
"Para (pejabat) junior sedang bekerja dan menyiapkan jalan bagi (pejabat) senior pada akhir pekan. Tentu saja semua disiapkan, soal hak atas kekayaan intelektual, pemaksaan transfer teknologi, dan sebagainya. Gedung Putih sangat menantikan apa yang bisa didapat para senior itu," papar Hassett dalam wawancara dengan Fox Business Network, mengutip Reuters.
Kemudian, Penasihat Senior Gedung Putih Kellyanne Conway mengatakan bahwa sepertinya AS dan China akan segera mencapai kesepakatan dagang.
"Sepertinya begitu, tentu saja," ujarnya saat menjawab pertanyaan apakah kesepakatan dagang AS-China sudah semakin dekat.
Seakan sentimen damai dagang AS-China tak cukup, pelaku pasar diberikan alasan lainnya untuk melakukan aksi beli di bursa saham yakni kemungkinan bahwa pemerintahan AS akan berhasil menghindari shutdown lanjutan.
Pada Senin malam waktu setempat, empat orang negosiator dari Partai Demokrat dan Republik mengumumkan bahwa mereka telah mencapai dasar-dasar yang akan membuat pemerintahan AS tetap beroperasi selepas tanggal 15 Februari, seperti dilaporkan oleh CNBC International.
Seorang sumber mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan memasukkan anggaran senilai US$ 1,4 miliar untuk pembangunan infrastruktur perbatasan AS-Meksiko, seperti dilansir dari CNBC International. IHSG tak bisa memanfaatkan momentum seiring dengan rupiah yang masih babak belur. Hingga tengah hari, rupiah melemah 0,14% di pasar spot ke level Rp 14.055/dolar AS. Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin rupiah melemah hingga 0,54% di pasar spot.
Bengkaknya defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih menghantui laju rupiah. Sepanjang kuartal-IV 2018, CAD diumumkan senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sepanjang tahun.
Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
Dengan CAD yang begitu lebar, wajar jika aksi jual atas rupiah terus dilakukan oleh pelaku pasar.
Rupiah yang masih berada dalam tekanan lantas memantik aksi jual investor asing. Hingga akhir sesi 1, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 157,1 miliar di pasar saham tanah air.
Memang, ruang bagi investor asing untuk melakukan aksi ambil untung terbuka lebar. Sepanjang tahun ini, investor asing telah membukukan beli bersih senilai Rp 14,2 triliun (hingga perdagangan kemarin), sementara imbal hasil IHSG hingga kemarin adalah 4,85%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000
Most Popular