Ramai Sentimen Positif, IHSG Kok Loyo?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 February 2019 09:42
Ramai Sentimen Positif, IHSG Kok Loyo?
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat 0,12%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini harus pasrah terjebak di zona merah. Pada pukul 9:30 WIB, IHSG melemah 0,14% ke level 6.485,85.

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 2,01%, indeks Shanghai naik 0,11%, indeks Straits Times naik 0,04%, dan indeks Kospi naik 0,19%.

Sentimen positif memang membanjiri bursa saham regional pada hari ini. Pertama, komentar positif dari AS dan China terkait negosiasi dagang tingkat wakil menteri yang akan berlangsung hingga esok hari. Kemarin, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa pihaknya dan masyarakat dunia ingin melihat sebuah hasil yang baik.

"Kami, tentu saja, berharap, dan masyarakat dunia ingin melihat, sebuah hasil yang baik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah paparan di Beijing, seperti dikutip dari Reuters.

Dari AS, Kepala Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan bahwa pemerintah AS sangat berharap ada hasil yang positif dari perundingan ini.

"Para (pejabat) junior sedang bekerja dan menyiapkan jalan bagi (pejabat) senior pada akhir pekan. Tentu saja semua disiapkan, soal hak atas kekayaan intelektual, pemaksaan transfer teknologi, dan sebagainya. Gedung Putih sangat menantikan apa yang bisa didapat para senior itu," papar Hassett dalam wawancara dengan Fox Business Network, mengutip Reuters.

Kemudian, Penasihat Senior Gedung Putih Kellyanne Conway mengatakan bahwa sepertinya AS dan China akan segera mencapai kesepakatan dagang.

"Sepertinya begitu, tentu saja," ujarnya saat menjawab pertanyaan apakah kesepakatan dagang AS-China sudah semakin dekat.

Sentimen positif kedua datang dari pemerintahan AS yang nampaknya akan berhasil menghindari shutdown lanjutan. Beberapa saat yang lalu, empat orang negosiator dari Partai Demokrat dan Republik mengumumkan bahwa mereka telah mencapai dasar-dasar yang akan membuat pemerintahan AS tetap beroperasi selepas tanggal 15 Februari, seperti dilaporkan oleh CNBC International.

Salah seorang negosiator menyebut bahwa kesepakatan tersebut akan mengakomodasi anggaran pembangunan infrastruktur perbatasan AS-Meksiko. Melansir CNBC International, beberapa laporan menyebut bahwa nilainya adalah sebesar US$ 1,4 miliar. Sayang, IHSG tak bisa memanfaatkan momentum seiring dengan rupiah yang masih babak belur. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,39% di pasar spot ke level Rp 14.090/dolar AS.

Bengkaknya defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih menghantui laju rupiah. Sepanjang kuartal-IV 2018, CAD diumumkan senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sepanjang tahun.

Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin rupiah melemah hingga 0,54% di pasar spot.

Rupiah yang masih berada dalam tekanan lantas memantik aksi jual investor asing. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 65,3 miliar di pasar saham tanah air.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular