Analisis Teknikal

NPI Kuartal IV Surplus, IHSG Tipiskan Pelemahan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 February 2019 19:25
IHSG mengakhiri perdagangan pada Jumat (8/2/2019) akhir pekan ini dengan koreksi 0,22% ke level 6.521.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pada Jumat (8/2/2019) akhir pekan ini dengan koreksi 0,22% ke level 6.521.

Pasar sempat khawatir menanti hasil rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dengan IHSG yang sempat bergerak melemah 0,57%. Namun setelah diumumkan, pasar merespons sedikit positif karena NPI ternyata positif.

Respons positif juga terjadi pada rupiah yang berakhir positif di pasar spot. Rupiah dihargai Rp 13.960 per 1 $US, Jumat (8/2/2019).

Bank Indonesia (BI) mengumumkan NPI kuartal IV-2018 tercatat surplus US$ 5,42 miliar. Namun karena terus defisit pada 3 kuartal sebelumnya, NPI sepanjang 2018 tetap minus US$ 7,13 miliar.

Defisit NPI pada 2018 menjadi yang terdalam sejak 2013. Sementara defisit transaksi berjalan alias Current Account Deficit (CAD) pada kuartal IV-2018 mengalami defisit 3,57% dari Produk Domestik Bruto. Ini menjadi defisit terdalam sejak kuartal II-2014.

Untuk keseluruhan 2018, defisit transaksi berjalan masih di bawah 3% PDB tepatnya 2,98%. Namun ini juga menjadi catatan terburuk sejak 2014.

Secara teknikal, IHSG masih berada di jalur tren kenaikan (uptrend). Melihat dari beberapa pola grafik lilin (candlestick) yang terbentuk, IHSG berpotensi mengalami kembali menguat seiring terbentuknya pola short white candle. Pola tersebut tergolong dalam pola lanjutan yang condong ke arah kenaikan.
Sumber: Refinitiv

Namun demikian potensi koreksi masih membayangi karena posisi IHSG bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5), artinya secara jangka pendek masih berpotensi terkoreksi.

Secara pergerakan, IHSG berpotensi bergerak antara 6.475 hingga 6.550. Pelaku pasar patut mencermati laporan survei penjualan eceran (retail sales) yang rencananya diumumkan Bank Indonesia (BI), Senin pukul 16:00 WIB.

Jika hasilnya di atas ekspektasi, maka saham-saham sektor konsumer yang kinerjanya masih tertinggal dari IHSG berpotensi untuk bangkit.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular