Sumitomo Masuk, Beli Saham Blue Bird Rp 137 M

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
07 February 2019 08:29
Hal tersebut tertuang di dalam riset PT Mandiri Sekuritas yang terbit pada 4 Februari, berdasarkan keterangan perseroan dalam Mandiri Investment Forum 2019.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Blue Bird Tbk (BIRD) diketahui mendapatkan pemegang saham baru yaitu konglomerasi asal Jepang yaitu Sumitomo dengan porsi 2%. Hal tersebut tertuang di dalam riset PT Mandiri Sekuritas yang terbit pada 4 Februari, berdasarkan keterangan perseroan dalam Mandiri Investment Forum 2019. 

"Sumitomo sudah membeli 2% saham BIRD pada Desember 2018 dan menjadi rekan strategis untuk mendorong jasa mobilitas (mobility service) Blue Bird," tulis analis Mandiri Sekuritas Edbert Surya dalam riset tersebut. 

Namun, tidak dijelaskan secara detail dari anak usaha Sumitomo yang menjadi pemegang saham perseroan. Daftar laporan perubahan pemegang saham bulanan BIRD di situs Bursa Efek Indonesia tidak dapat dibuka untuk melakukan pengecekan, meskipun memang perubahan kepemilikan saham di bawah 5% tidak wajib dilaporkan kepada otoritas. 

Angka pembelian saham tersebut dapat dihitung secara sederhana dengan mengalikan harga saham dengan jumlah pembelian sahamnya. Menilik harga saham sepanjang Desember maka reratanya akan berada pada level Rp 2.742 dan porsi 2% dari total saham beredar BIRD 2,5 miliar saham setara dengan 50.042.000 saham. 

Maka, dapat dihitung nilai akuisisi oleh Sumitomo tersebut akan menghasilkan angka di kisaran Rp 137,21 miliar. Sumitomo Group adalah salah satu konglomerasi usaha (keiretsu) terbesar di Jepang.

Bisnisnya termasuk Mazda Motor Corp, Mitsui Sumitomo Insurance, NEC Corporation, Nippon Sheet Glass Co Ltd, dan memiliki 13% saham tambang tembaga Morenci di Amerika Serikat. 

Selain terkait dengan masuknya Sumitomo ke dalam BIRD, Edbert juga menggarisbawahi bahwa saat ini emiten taksi tersebut mendirikan lembaga lelang Balai Lelang Caready bersama dengan Mitsubishi UFJ Lease & Finance dan Takari Kokoh Sejahtera, dan memulai usaha taksi di Jogja pada akhir Januari.  

BIRD Akan Akuisisi Shuttle Jkt-Bdg 
Edbert juga menyatakan BIRD sudah menyiapkan dana belanja modal (capex) Rp 115 miliar untuk mengakuisisi bisnis shuttle Jakarta-Bandung dengan armada 130 mobil hi-ace. Transaksi jual beli bersyarat perseroan dikatakan akan rampung pada Februari dan pendapatan dari bisnis tersebut akan dikonsolidasikan pada mulai Maret. 

NamaJumlah
Cipaganti (Lintas Shuttle)262
Batara Titian Kencana (X-Trans)110
Citra Tiara Transport (City Trans)75
Day Trans70
Vetiga Nadi (V 3 Trans)68
Nur Rachmadi Bersama (Baraya)60
Transline26
Star Line14
Safa Trans14
Heri Surya Putra (Transporter)10
Disa Pratama Mandiri (Primajasa)10
Tele Trans5
Sarana Margabakti Utama (Transtol)5
48485
Sumber: Diolah, 2015 

Dari data Dinas Perhubungan Kota Bandung pada 2015 melalui sumber sekunder, terlihat bahwa usaha shuttle yang berpotensi diakuisisi, dengan pertimbangan jumlah armadanya terus bertambah secara organik, maka yang berpotensi diambil adalah X-Trans, Cititrans, Daytrans, V3 Trans, dan Baraya. 

BIRD juga dinyatakan Edbert sedang memperbarui kontrak dengan Gojek terkait dengan layanan Go-Blue. Perseroan juga dikatakan akan mengganti metode penetapan tarif menjadi Internet of Things (IoT) dari saat ini berdasarkan argo mulai April.

Langkah ini akan membantu BIRD memperbaiki deteksi mobilitas armada dan memberikan pilihan penetapan harga bagi konsumennya. Harga saham BIRD ditutup pada Rp 2.820 pada perdagangan kemarin (6/2/19) dan membentuk kapitalisasi pasarnya Rp 7,05 triliun.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

Blue Bird Siapkan Capex Rp 1 Triliun
[Gambas:Video CNBC]

(irv/hps) Next Article Mantap! Suami Nikita Willy Dapat Rp10,49 M dari Blue Bird

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular