
Pidato Trump Bikin Harga Emas Jadi Lemas
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
07 February 2019 08:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi hari ini (7/2) pergerakan harga emas dunia masih berkutat di zona merah.
Hingga pukul 08:10 WIB emas kontrak April di bursa COMEX terkoreksi sebesar 0,26% ke level US$ 1.311/troy ounce, setelah ditutup melemah 0,46% kemarin (6/2).
Selama sepekan harga emas turun sebesar 1,07% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga logam mulia ini sudah terdongkrak sebesar 2,32%.
Melemahnya harga emas masih dipengaruhi oleh perkembangan yang positif dari damai dagang Amerika Serikat (AS)-China.
Pidato tahunan State of the Union di AS yang dibacakan oleh Presiden Donald Trump. Dalam pidato tersebut, Trump menyatakan rasa hormatnya kepada Presiden China Xi Jinping. Washington pun siap membuat kesepakatan dagang dengan China.
"Akhirnya kita mampu memperjelas posisi dengan China. Saya tidak menyalahkan China, ini adalah kesalahan pemimpin dan legislatif kita. Sekarang kami sedang bekerja untuk mencapai kesepakatan dengan China," papar Trump dalam pidatonya.
Pernyataan ini membuat pelaku pasar makin yakin bahwa AS-China bisa mencapai damai dagang. Perang dagang yang berkobar sejak awal tahun lalu sepertinya bisa diakhiri. Arus perdagangan dan rantai pasok global akan kembali semarak karena dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia sudah tidak lagi saling hambat.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga membenarkan rencana pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Rencana pertemuan tersebut bisa meredam kekhawatiran pasar akan pecahnya perang antara AS-Korea Utara.
Kala kondisi dunia kondusif, investor makin berani untuk berinvestasi pada instrumen beresiko, dan emas pun cenderung ditinggalkan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Hingga pukul 08:10 WIB emas kontrak April di bursa COMEX terkoreksi sebesar 0,26% ke level US$ 1.311/troy ounce, setelah ditutup melemah 0,46% kemarin (6/2).
Selama sepekan harga emas turun sebesar 1,07% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga logam mulia ini sudah terdongkrak sebesar 2,32%.
Melemahnya harga emas masih dipengaruhi oleh perkembangan yang positif dari damai dagang Amerika Serikat (AS)-China.
Pidato tahunan State of the Union di AS yang dibacakan oleh Presiden Donald Trump. Dalam pidato tersebut, Trump menyatakan rasa hormatnya kepada Presiden China Xi Jinping. Washington pun siap membuat kesepakatan dagang dengan China.
"Akhirnya kita mampu memperjelas posisi dengan China. Saya tidak menyalahkan China, ini adalah kesalahan pemimpin dan legislatif kita. Sekarang kami sedang bekerja untuk mencapai kesepakatan dengan China," papar Trump dalam pidatonya.
Pernyataan ini membuat pelaku pasar makin yakin bahwa AS-China bisa mencapai damai dagang. Perang dagang yang berkobar sejak awal tahun lalu sepertinya bisa diakhiri. Arus perdagangan dan rantai pasok global akan kembali semarak karena dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia sudah tidak lagi saling hambat.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga membenarkan rencana pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Rencana pertemuan tersebut bisa meredam kekhawatiran pasar akan pecahnya perang antara AS-Korea Utara.
Kala kondisi dunia kondusif, investor makin berani untuk berinvestasi pada instrumen beresiko, dan emas pun cenderung ditinggalkan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular