
Masuk PLTA, Bukaka Siapkan Dana Hingga US$ 800 Juta
tahir saleh, CNBC Indonesia
04 February 2019 17:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi non-bangunan PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) akan menyiapkan dana hingga US$ 800 juta untuk kebutuhan pendanaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sumatra dan Sulawesi.
Proyek PLTA ini akan dibangun dengan periode sekitar 6 tahun pembangunan, sehingga kebutuhan dana yang setara dengan Rp 11,2 triliun itu akan disiapkan selama periode tersebut.
Direktur Keuangan Bukaka, Afifudin Kalla, mengatakan dana tersebut adalah kebutuhan permodalan untuk ekspansi di bisnis PLTA. Untuk tambahan dana, perseroan juga akan melakukan rights issue atau penerbitan saham baru dengan nilai sebesar Rp 223 miliar.
Afif belum membeberkan secara ditel sumber pendanaan untuk dana ekspansi PLTA tersebut. Dia hanya mengungkapkan dana juga diperoleh dari kas perusahaan, selain dari rights issue.
"Rp 223 miliar, salah satunya lewat rights issue untuk itu [pendanaan]. Kami ingin tambah portofolio pembangikit listrik," katanya dalam talkshow program Closing Bell di CNBC TV Indonesia, Senin (4/2/2019) yang dipandu Erwin Surya Brata.
Bukaka yang didirikan pada Oktober 1978 ini memang sudah menjadwalkan rights issue pada tahun ini.
Dalam rencana awal yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Bukaka akan menerbitkan saham baru melalui hak efek memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan melepas sebanyak-banyaknya 660,11 juta saham.
Nilai nominal dari setiap saham yakni Rp 338/saham, sehingga target dana segar yang dapat diraih perseroan yakni Rp 223,11 miliar.
Afif juga menambahkan, selain ekspansi dengan masuk ke pembangunan PLTA, perseroan juga siap mengembangkan pabrik sendiri. "Banyak yang harus kami benahi, kami ingin menambah size dan kapasitas produksi."
Sebelumnya manajemen Bukaka yang masuk Grup Kalla ini juga menegaskan akan membangun PLTA Kerinci di Provinsi Jambi, Sulawesi Selatan. Perseroan memang memiliki unit bisnis power generation untuk pengerjaan engineering, procurement and construction pembangkit listrik.
Data BEI menunjukkan, saham BUKK di pasar modal, memiliki kapitalisasi pasar hingga Rp 5,41 trilun dan secara year to date saham perseroan membukukan return 7,89% hingga 4 Februari 2019.
(hps) Next Article Tambah Modal, Emiten Kalla Group Ini Rights Issue Rp 223 M
Proyek PLTA ini akan dibangun dengan periode sekitar 6 tahun pembangunan, sehingga kebutuhan dana yang setara dengan Rp 11,2 triliun itu akan disiapkan selama periode tersebut.
Direktur Keuangan Bukaka, Afifudin Kalla, mengatakan dana tersebut adalah kebutuhan permodalan untuk ekspansi di bisnis PLTA. Untuk tambahan dana, perseroan juga akan melakukan rights issue atau penerbitan saham baru dengan nilai sebesar Rp 223 miliar.
"Rp 223 miliar, salah satunya lewat rights issue untuk itu [pendanaan]. Kami ingin tambah portofolio pembangikit listrik," katanya dalam talkshow program Closing Bell di CNBC TV Indonesia, Senin (4/2/2019) yang dipandu Erwin Surya Brata.
Bukaka yang didirikan pada Oktober 1978 ini memang sudah menjadwalkan rights issue pada tahun ini.
Nilai nominal dari setiap saham yakni Rp 338/saham, sehingga target dana segar yang dapat diraih perseroan yakni Rp 223,11 miliar.
Afif juga menambahkan, selain ekspansi dengan masuk ke pembangunan PLTA, perseroan juga siap mengembangkan pabrik sendiri. "Banyak yang harus kami benahi, kami ingin menambah size dan kapasitas produksi."
Sebelumnya manajemen Bukaka yang masuk Grup Kalla ini juga menegaskan akan membangun PLTA Kerinci di Provinsi Jambi, Sulawesi Selatan. Perseroan memang memiliki unit bisnis power generation untuk pengerjaan engineering, procurement and construction pembangkit listrik.
Data BEI menunjukkan, saham BUKK di pasar modal, memiliki kapitalisasi pasar hingga Rp 5,41 trilun dan secara year to date saham perseroan membukukan return 7,89% hingga 4 Februari 2019.
(hps) Next Article Tambah Modal, Emiten Kalla Group Ini Rights Issue Rp 223 M
Most Popular