Dua Hari Menguat Sendirian, Rupiah Mulai Rasakan 'Karma'

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 February 2019 08:35
Dolar AS Dapat Momentum
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)
Tidak hanya di Asia, dolar AS juga menguat secara global. Dolar AS berhasil menyalip di tikungan dengan penguatan tipis pagi ini. 

Pada pukul 08:23 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,03%. Maklum, indeks ini melemah 0,23% dalam seminggu terakhir. Dolar AS yang relatif sudah murah kembali menarik minat pelaku pasar. 

Selain itu, data-data ekonomi AS yang dirilis akhir pekan lalu juga cukup memuaskan. Kementerian Ketenagakerjaan AS mengumumkan penciptaan lapangan kerja pada Januari 2019 adalah 304.000. Lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan tambahan 165.000. 

Data ini memperkuat rilis sebelumnya yaitu Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur versi ISM yang melompat dari 54,3 pada Desember 2018 menjadi 56,6 pada Januari 2019. Artinya, ada harapan bahwa kinerja ekonomi AS masih akan kuat. 

Oleh karena itu, kemungkinan The Federal Reserves/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan masih terbuka, meski mungkin tidak dieksekusi dalam waktu dekat. Sampai saat ini, The Fed masih memasang target median suku bunga acuan di 2,8% pada akhir 2019. Posisi saat ini adalah 2,375% sehingga setidaknya butuh dua kali kenaikan lagi. 

Harapan kenaikan suku bunga acuan membawa angin segar bagi dolar AS. Ditambah dengan kurang bergairahnya pasar keuangan Benua Kuning, dolar AS mampu dominan di Asia dan rupiah menjadi salah satu korbannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular