Kenaikan Harga Makanan Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
01 February 2019 09:33
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan angka inflasi karena kenaikan harga bahan makanan mencapai 0,92%.
Foto: Konferensi pers BPS terkait inflasi Januari 2019, IHPB, nilai tukar petani dan harga gabah, hingga pola perdagangan komoditas strategis (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga makanan masih menjadi kontributor terbesar inflasi pada Januari 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan angka inflasi karena kenaikan harga bahan makanan mencapai 0,92%.

Menurut kelompok pengeluaran, inflasi umum 0,32%, tertinggi di bahan makanan 0,92%," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS dalam konferensi persnya, Jumat (01/02/2019).


BPS hari ini merilis indeks harga konsumen Januari 2019. Selama bulan tersebut, terjadi inflasi sebesar 0,32% (month to month). 

Sementara secara tahunan atau year on year sebesar 2,82% tingkat inflasi di Januari 2019.

"Perkembangan harga komoditas Januari 2019 menunjukkan adanya kenaikkan,meskipun tipis. Dari hasil pemantauan BPS di 82 kota terjadi inflasi 0,32%. Angka ini berarti tinkat inflasi tahun kalender sama kalau yoy 2,82%. Capaiannya yang bagus," kata Suhariyanto.

Menurut kelompok pengeluaran, inflasi umum tertinggi di bahan makanan 0,92%, sementara itu transportasi terjadi deflasi 0,16%. "Sumbangan inflasi paling tinggi ikan segar 0,06%, beras 0,04%, tomat 0,03%, bawang merah 0,02%, dan lainnya kecil-kecil 0,01%," jelas Suhariyanto.
Sementara itu, Suhariyanto juga menjelaskan, bahwa inflasi 2,82% masih cukup terjaga baik. Ia menekankan fe depan perlu diperhatikan volatile price (volatilitas harga).

(hps/hps) Next Article BPS: Desember Terjadi Inflasi 0,62%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular