Rupiah Menguat, Ini Dampaknya ke Perbankan Tanah Air

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
31 January 2019 18:32
Apresiasi rupiah atas dolar AS ini dinilai menjadi sinyal bagus bagi dunia perbankan sehingga likuiditas bisa melonggar ke depan.
Foto: Bank BRI (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah mulai menguat sebesar 1,1% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan pasar spot hari ini, Kamis (31/1/2019), di level Rp 13.970.

Apresiasi rupiah atas dolar AS ini dinilai menjadi sinyal bagus bagi dunia perbankan sehingga likuiditas bisa melonggar ke depan.

"Itu pasti banyak fresh money masuk ke Indonesia ya. Dana asing masuk ke Indonesia. Ini kan luar biasa, artinya pengaruhnya di likuiditas ya. Jadi longgar," kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Suprajarto, usai acara Green Festival di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (31/1/2019).

Dia menilai penguatan rupiah juga bisa memuluskan langkah perbankan untuk merealisasikan rencana-rencana bisnis. Penguatan rupiah atas dolar AS juga akan memberi banyak bonus. "Kalau seperti ini pasti banyak bonusnya untuk perbankan dan Indonesia," kata Suprajarto menambahkan.

Tahun lalu, loan to deposit ratio (LDR) Bank BRI tercatat sebesar 89%. Suprajarto optimistis level LDR BRI tahun ini tidak akan jauh dari angka tersebut. Angka itu tidak bisa lebih rendah lagi jika tidak ingin perbankan sebagai lembaga intermediasi tidak berfungsi dengan baik.
Begitu juga dengan penguatan rupiah, Suprajarto menilai penguatan rupiah menjelang Pilpres 2019 menjadi indikasi bahwa investor asing masih menaruh kepercayaan di Indonesia.

Ajang Pilpres baru akan serentak pada 17 April mendatang, tapi asing sudah lebih dulu yakin terhadap Indonesia.
"Dengan kondisi sekarang kan politiknya baru anget. Kok malah rupiah menguat? ini kan luar biasa. Artinya, kepercayaan luar negeri kepada Indonesia kan makin meningkat. Mudah-mudahan ini sinyal baik ya."

Data Bursa Efek Indonesia mengungkapkan, secara year to date sejak awal Januari hingga 31 Januari 2019, net buy atau aksi beli asing di pasar modal Indonesia sudah mencapai Rp 13,82 triliun di semua pasar.

(tas) Next Article Kinerja Cemerlang Bank BRI di Tahun 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular