
IHSG Tembus 6.500 Untuk Pertama Kalinya Sejak Maret 2018
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
31 January 2019 09:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan catatan positif pada perdagangan hari ini. Dibuka menguat 0,42% ke level 6.491,39, IHSG terus tancap gas dan memperlebar penguatannya menjadi 0,57% ke level 6.501,24 pada pukul 9:18 WIB. Lantas, IHSG menembus level psikologis 6.500 untuk pertama kalinya sejak Maret 2018.
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,86%, indeks Shanghai naik 0,41%, Hang Seng naik 0,78%, indeks Straits Times naik 0,53%, dan indeks Kospi naik 0,02%.
Sejumlah sentimen positif memang mewarnai jalannya perdagangan hari ini. Pertama, Manufacturing PMI versi resmi pemerintah China untuk periode Januari 2019 diumumkan di level 49,5. Walau angka di bawah 50 menandakan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, capaian bulan Januari berhasil mengalahkan konsensus Trading Economics yang sebesar 49,3.
Kemudaian, Non-Manufacturing PMI periode yang sama diumumkan di level 54,7, mengalahkan ekspektasi yang sebesar 53,9.
Sentimen positif yang kedua datang dari hasil pertemuan The Federal Reserve selaku bank sentral AS. Mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25-2,5%, The Fed lagi-lagi mengeluarkan pernyataan bernada kalem alias dovish. The Fed bakal lebih bersabar dalam mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan.
"Dalam situasi ekonomi global dan pasar keuangan saat ini, serta tekanan inflasi yang minim, Komite akan bersabar dalam menentukan kenaikan suku bunga acuan berikutnya," tulis pernyataan The Fed.
Dengan berbagai risiko yang kini mengintai perekonomian AS dan dunia, memang kenaikan suku bunga acuan yang tak kelewat agresif menjadi opsi yang terbaik.
Investor asing ikut berpartisipasi dalam mendorong penguatan IHSG. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 79,5 miliar di pasar reguler.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Dibuka Naik Tipis, IHSG Langsung Putar Balik ke Zona Merah
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,86%, indeks Shanghai naik 0,41%, Hang Seng naik 0,78%, indeks Straits Times naik 0,53%, dan indeks Kospi naik 0,02%.
Sejumlah sentimen positif memang mewarnai jalannya perdagangan hari ini. Pertama, Manufacturing PMI versi resmi pemerintah China untuk periode Januari 2019 diumumkan di level 49,5. Walau angka di bawah 50 menandakan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, capaian bulan Januari berhasil mengalahkan konsensus Trading Economics yang sebesar 49,3.
Sentimen positif yang kedua datang dari hasil pertemuan The Federal Reserve selaku bank sentral AS. Mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25-2,5%, The Fed lagi-lagi mengeluarkan pernyataan bernada kalem alias dovish. The Fed bakal lebih bersabar dalam mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan.
"Dalam situasi ekonomi global dan pasar keuangan saat ini, serta tekanan inflasi yang minim, Komite akan bersabar dalam menentukan kenaikan suku bunga acuan berikutnya," tulis pernyataan The Fed.
Dengan berbagai risiko yang kini mengintai perekonomian AS dan dunia, memang kenaikan suku bunga acuan yang tak kelewat agresif menjadi opsi yang terbaik.
Investor asing ikut berpartisipasi dalam mendorong penguatan IHSG. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 79,5 miliar di pasar reguler.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Dibuka Naik Tipis, IHSG Langsung Putar Balik ke Zona Merah
Most Popular