Ini yang Harus Diperbaiki RI untuk Benahi CAD

Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 January 2019 15:30
Indonesia perlu mencari diferensiasi produk ekspor dan menggenjot sektor jasa di dalam negeri.
Foto: Ekspor Perdana Kuala Tanjung. (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bahana TCW Investment Management (BTIM) menyebut Indonesia perlu menggenjot sektor manufaktur untuk mempersempit defisit transaksi berjalan (curent account defisit/CAD). Lainnya, Indonesia perlu mencari diferensiasi produk ekspor dan menggenjot sektor jasa di dalam negeri.

Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonom BTIM Budi Hikmat mengatakan Indonesia perlu melakukan reformasi international trade guna menurunkan CAD yang tahun lalu melebar.

Contohnya saja dengan kembali menggenjot sektor manufaktur dan memanfaatkan sektor lainnya yang saat ini dibutuhkan oleh negara lain.

"Misalnya saja China itu membutuhkan final goods dan services, apakah itu turis dari China yang harus kita liat jadi game plannya berubah. Itu sebabnya yang harus didorong itu final goods atau services," kata kata Budi di Graha CIMB, Jakarta, Selasa (29/1/2019).



Dia mencontohkan Malaysia dan Thailand yang tahun lalu mengalami surplus neraca berjalan ke Amerika Serikat karena ekspor yang dilakukan berupa barang jadi. Sementara, Indonesia selama ini masih saja menjagokan ekspor barang mentah, seperti batu bara dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk ekspornya.

"CPO harus dilakukan hilirisasi," imbuh dia.

Selain itu, penting juga bagi Indonesia untuk meningkatkan keterampilan pekerja dalam negeri untuk meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan sektor-sektor tersebut.





(dru) Next Article BI: CAD 2021 di 0,6-1,4% PDB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular