
Analisis Teknikal
Senasib dengan Saham, Rupiah Melemah Dipicu Profit Taking
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 January 2019 12:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Seperti halnya pasar saham, rupiah juga terkena aksi ambil untung alias profit taking.
(yam/tas) Next Article Global Masih Was-was, Rupiah Terlemah Kedua di Asia
Hingga pukul 11:00 WIB, Selasa (29/1/2019), US$ 1 dibanderol Rp 14.085, melemah 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Secara teknikal, rupiah masih tampak lebih mendominasi dibandingkan pergerakan dolar AS. Hal ini terlihat dari pergerakan dolar AS yang bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Rupiah cenderung bergerak naik (uptrend) jika di lihat dari empat bulan terakhir. Adapun level penghalang pelemahan (support) rupiah yang terdekat berada di Rp 14.100 per dolar AS. Sedangkan penguatan rupiah masih cenderung tertahan di level Rp 14.000 per dolar dalam jangka pendek.
Salah satu sentimen yang mempengaruhi rupiah adalah pergerakan harga minyak. Pada pukul 11:21 WIB, harga minyak jenis Brent naik 0,15% dan light sweet bertambah 0,27%. Kenaikan ini cukup wajar karena harga minyak sudah melemah lumayan dalam.
Kenaikan harga minyak bukan berita baik bagi rupiah. Saat harga minyak naik, biaya impornya jadi semakin mahal sehingga mengancam neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account). Rupiah akan kekurangan pasokan devisa sehingga berpotensi melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Secara teknikal, rupiah masih tampak lebih mendominasi dibandingkan pergerakan dolar AS. Hal ini terlihat dari pergerakan dolar AS yang bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
![]() |
Kenaikan harga minyak bukan berita baik bagi rupiah. Saat harga minyak naik, biaya impornya jadi semakin mahal sehingga mengancam neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account). Rupiah akan kekurangan pasokan devisa sehingga berpotensi melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Global Masih Was-was, Rupiah Terlemah Kedua di Asia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular