
Analisis Teknikal
Perang Dagang Reda, Yen Berpotensi Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
28 January 2019 18:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang (JPY) mulai menguat setelah cukup tertekan pada pekan lalu. Mata uang negeri matahari terbit sempat tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lantaran data ekonomi yang di bawah ekspektasi pelaku pasar.
Seperti dilansir Refinitiv data ekspor Jepang periode Desember 2018 minus 3,8% YoY, data tersebut lebih rendah dari konsensus yang dihimpun Refinitiv yang memperkirakan koreksi hanya sebesar 1,9% YoY. Sementara itu impor naik 1,9% selama tahun berjalan (YOY), jauh di bawah konsensus yang memperkirakan kenaikan 3,7% YoY.
Mengutip kuotasi pasar spot dari MetaTrader empat yang merupakan penyedia platform transaksi forex terkemuka dunia, hingga pukul 18:13 WIB yen diperdagangkan di level posisi 109.44/dolar AS, melemah 0,04% jika dibandingkan posisi penutupan, Jumat (25/1/2019) di level 109,45/dolar AS.
Secara teknikal, dalam jangka pendek yen Jepang berpotensi menguat. Hal ini terlihat dari pergerakan dolar AS terhadap yen yang bergerak di bawah rerata nilainya (moving average/MA5). Level penghalang penguatan yen Jepang (resistance) yang paling terdekat berada di level 108,75.
Sentimen perang dagang yang makin memudar membuat investor global melirik mata uang lain selain dolar AS. Seperti dikutip dari Reuters, Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan China Liao Min telah Washington hari ini waktu setempat.
Mereka akan 'membuka jalan' bagi kedatangan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada 30-31 Januari pekan ini. Liu akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article BoJ Sudah 5 Tahun Terapkan Suku Bunga -0,1%, Bisa Turun Lagi
Seperti dilansir Refinitiv data ekspor Jepang periode Desember 2018 minus 3,8% YoY, data tersebut lebih rendah dari konsensus yang dihimpun Refinitiv yang memperkirakan koreksi hanya sebesar 1,9% YoY. Sementara itu impor naik 1,9% selama tahun berjalan (YOY), jauh di bawah konsensus yang memperkirakan kenaikan 3,7% YoY.
Mengutip kuotasi pasar spot dari MetaTrader empat yang merupakan penyedia platform transaksi forex terkemuka dunia, hingga pukul 18:13 WIB yen diperdagangkan di level posisi 109.44/dolar AS, melemah 0,04% jika dibandingkan posisi penutupan, Jumat (25/1/2019) di level 109,45/dolar AS.
![]() |
Mereka akan 'membuka jalan' bagi kedatangan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada 30-31 Januari pekan ini. Liu akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article BoJ Sudah 5 Tahun Terapkan Suku Bunga -0,1%, Bisa Turun Lagi
Most Popular