
Analisis Teknikal
Sempat Sentuh 6.500, IHSG Tak Bertenaga untuk Bertahan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
28 January 2019 13:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi ambil untung (profit taking) setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level psikologis 6.500, membuat IHSG harus melemah 0,13% ke level 6.473 pada sesi satu.
Jalannya perdagangan saham berjalan cukup ramai dengan mencatatkan transaksi senilai Rp 4,3 triliun. Investor asing juga tampak melakukan penjualan bersih (net sell) dengan mencatatkan jual bersih senilai Rp 271 miliar di pasar reguler.
Nasib IHSG berbanding terbalik dengan rupiah yang menguat. Hingga pukul 12:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.040 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,28% dibandingkan posisi penutupan pasar spot hari sebelumnya.
Secara teknikal, IHSG masih di dalam pola konsolidasi dengan fluktuasi yang cukup tinggi. Terbentuknya pola short black candle mengindikasikan potensi pelemahan pada sesi dua.
Namun demikian, IHSG memiliki kecenderungan mengalami kenaikan lantaran masih pada posisi golden cross, jika mengacu pada indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD).
Potensi penguatan juga tergambar dari pergerakannya yang masih berpotensi menguat, yaitu bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama 5 hari (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Jalannya perdagangan saham berjalan cukup ramai dengan mencatatkan transaksi senilai Rp 4,3 triliun. Investor asing juga tampak melakukan penjualan bersih (net sell) dengan mencatatkan jual bersih senilai Rp 271 miliar di pasar reguler.
Nasib IHSG berbanding terbalik dengan rupiah yang menguat. Hingga pukul 12:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.040 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,28% dibandingkan posisi penutupan pasar spot hari sebelumnya.
![]() |
Potensi penguatan juga tergambar dari pergerakannya yang masih berpotensi menguat, yaitu bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama 5 hari (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular