Ekspor Komoditas Dipermudah, Saham Emiten Batu Bara Melesat

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
28 January 2019 10:40
Kebijakan pemerintah melonggarkan ketentuan ekspor untuk sejumlah komoditas rupanya menjadi katalis bagi investor membeli saham ini.
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten produsen batu bara mulai diborong investor meski harga batu bara sedang berada di zona merah.

Rupanya kebijakan pemerintah akan melonggarkan ketentuan ekspor untuk sejumlah komoditas menjadi katalis bagi investor membeli saham ini.

Saham PT Indika Energi Tbk (INDY) naik 9,36%, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 7,14%, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,79% dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 1,74%.

Pekan lalu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengeluarkan kebijakan untuk mempermudah ekspor komoditas. Langkah ini ditempuh untuk mendorong ekspor.

Enggartiasto mengatakan, komoditas yang bakal digenjot seperti batu bara dan kelapa sawit.

"Pokoknya kita bikin kemudahan. Semua yang bisa disederhanakan kita sederhanakan, misalnya mineral, batu bara, kemudian sawit," kata Enggar usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (24/1/2019).

Sementara itu, harga batu bara Newcastle pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu (25/1/2019) di pasar berjangka ditutup melemah sebesar 0,25% di posisi US$ 98,75/metrik ton.

Selama sepekan kemarin, harga batu bara sudah amblas 1%, sedangkan sejak awal tahun 2019, harga batu bara sudah turun 0,9%.

Berkurangnya permintaan batu bara dari China menjadi salah satu sentimen kuat yang menekan harga batu bara. Bagaimana tidak, sebagai negara yang menguasai lebih dari separuh konsumsi batu bara dunia, permintaan dari China tentu amat mempengaruhi harga.

Selain karena perlambatan ekonomi, permintaan batu bara China juga diakibatkan oleh rencana pemerintah Negeri Tirai Bambu untuk menyediakan udara yang lebih bersih.

Menurut perhitungan yang dilakukan Reuters, pada musim dingin 2018, sebanyak 3,29 juta rumah tangga sudah beralih menggunakan pemanas gas, dimana sebelumnya menggunakan batu bara.


(hps/tas) Next Article Sempat 'Mati Suri', Saham-saham Grup Bakrie Bangkit Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular