
Duh! Bursa Saham Asia Hijau, IHSG Malah Terkoreksi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 January 2019 09:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca dibuka menguat 0,09% ke level 6.488,9, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan cepat berbalik ke zona merah. Pada pukul 9:25 WIB, IHSG melemah 0,03% ke level 6.481,21.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Shanghai naik 1,06%, indeks Hang Seng naik 0,69%, indeks Straits Times naik 0,5%, dan indeks Kospi naik 0,22%.
Optimisme terkait damai dagang AS-China menjadi bensin bagi bursa saham regional. Menjelang akhir pekan kemarin, Bloomberg melaporkan bahwa China akan mengirimkan wakil menteri ke Washington untuk mempersiapkan dialog dagang antara Wakil Perdana Menteri China Liu He dengan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan Liao Min dijadwalkan sampai di AS pada 28 januari, menurut dua orang sumber yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir dari Bloomberg.
Sebelumnya, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa negosiasi dagang dengan Liu He pada 30-31 Januari mendatang akan sangat menentukan terkait apakah AS dan China akan mampu mencapai kesepakatan dagang.
"Saya rasa dialog dengan Liu He akan menentukan," ujar Kudlow dalam wawancara dengan Fox News.
Sejauh ini, perekonomian kedua negara terlihat sudah tersakiti oleh perang dagang yang selama ini berkecamuk. Lantas jika damai dagang secara permanen bisa tercapai, perekonomian keduanya bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.
Selain itu, berakhirnya penutupan sebagian pemerintahan AS (partial government shutdown) ikut memicu optimisme pelaku pasar saham Benua Kuning. Pada Jumat malam waktu setempat (25/1/2019), shutdown terpanjang di era modern tersebut (34 hari) resmi berakhir pasca Trump menandatangani rancangan anggaran sementara yang diloloskan di House of Representative dan Senate pada hari yang sama. Lantas, pemerintahan AS akan kembali beroperasi secara penuh setidaknya untuk 3 minggu ke depan.
Sebelumnya, pemerintahan AS memproyeksikan bahwa shutdown akan memangkas pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,1% setiap minggunya, menurut seorang sumber dari kalangan pemerintahan yang tak ingin disebutkan namanya kepada CNBC International.
Ini artinya, selama shutdown terjadi, pertumbuhan ekonomi AS setidaknya terpangkas 0,4%. IHSG melemah lantaran terkena aksi ambil untung. Sepanjang tahun 2019 (hingga penutupan perdagangan hari Jumat), IHSG telah melejit sebesar 4,65%.
Aksi ambil untung ikut dilakukan oleh investor asing yang sepanjang tahun ini telah membukukan beli bersih senilai Rp 10,8 triliun di pasar saham tanah air.
Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 51,2 miliar.
Di sisi lain, sejatinya pergerakan rupiah mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli. Hingga berita ini diturunkan, rupiah menguat 0,28% di pasar spot ke level Rp 14.040/dolar AS.
Namun, penguatan IHSG yang sudah besar membuat investor asing lebih memilih untuk melakukan aksi ambil untung.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 29,3 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 11,8 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 7,2 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBRI (Rp 6,3 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 4,4 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Tutup Akhir Pekan di Zona Merah, Pergerakan IHSG Flat
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Shanghai naik 1,06%, indeks Hang Seng naik 0,69%, indeks Straits Times naik 0,5%, dan indeks Kospi naik 0,22%.
Optimisme terkait damai dagang AS-China menjadi bensin bagi bursa saham regional. Menjelang akhir pekan kemarin, Bloomberg melaporkan bahwa China akan mengirimkan wakil menteri ke Washington untuk mempersiapkan dialog dagang antara Wakil Perdana Menteri China Liu He dengan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Sebelumnya, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa negosiasi dagang dengan Liu He pada 30-31 Januari mendatang akan sangat menentukan terkait apakah AS dan China akan mampu mencapai kesepakatan dagang.
"Saya rasa dialog dengan Liu He akan menentukan," ujar Kudlow dalam wawancara dengan Fox News.
Sejauh ini, perekonomian kedua negara terlihat sudah tersakiti oleh perang dagang yang selama ini berkecamuk. Lantas jika damai dagang secara permanen bisa tercapai, perekonomian keduanya bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.
Selain itu, berakhirnya penutupan sebagian pemerintahan AS (partial government shutdown) ikut memicu optimisme pelaku pasar saham Benua Kuning. Pada Jumat malam waktu setempat (25/1/2019), shutdown terpanjang di era modern tersebut (34 hari) resmi berakhir pasca Trump menandatangani rancangan anggaran sementara yang diloloskan di House of Representative dan Senate pada hari yang sama. Lantas, pemerintahan AS akan kembali beroperasi secara penuh setidaknya untuk 3 minggu ke depan.
Sebelumnya, pemerintahan AS memproyeksikan bahwa shutdown akan memangkas pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,1% setiap minggunya, menurut seorang sumber dari kalangan pemerintahan yang tak ingin disebutkan namanya kepada CNBC International.
Ini artinya, selama shutdown terjadi, pertumbuhan ekonomi AS setidaknya terpangkas 0,4%. IHSG melemah lantaran terkena aksi ambil untung. Sepanjang tahun 2019 (hingga penutupan perdagangan hari Jumat), IHSG telah melejit sebesar 4,65%.
Aksi ambil untung ikut dilakukan oleh investor asing yang sepanjang tahun ini telah membukukan beli bersih senilai Rp 10,8 triliun di pasar saham tanah air.
Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 51,2 miliar.
Di sisi lain, sejatinya pergerakan rupiah mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli. Hingga berita ini diturunkan, rupiah menguat 0,28% di pasar spot ke level Rp 14.040/dolar AS.
Namun, penguatan IHSG yang sudah besar membuat investor asing lebih memilih untuk melakukan aksi ambil untung.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 29,3 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 11,8 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 7,2 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBRI (Rp 6,3 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 4,4 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Tutup Akhir Pekan di Zona Merah, Pergerakan IHSG Flat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular