
Jelang Tahun Baru Imlek, Harga Emas Tembus US$ 1.300
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
28 January 2019 10:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi hari ini (28/1/2019) hingga pukul 9:30 WIB, harga emas di pasar berjangka kontrak Februari 2019 menguat sebesar 0,28% ke posisi US$ 1.301,7/troy ounce, setelah juga naik 1,43% di posisi US$ 1.298,1/troy ounce akhir pekan lalu (25/1/2019).
Secara mingguan harga emas menguat 1,49% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga komoditas ini tercatat naik 1,59%.
Meningkatnya harga emas disokong oleh meningkatnya permintaan emas di China menjelang tahun baru imlek.
Selain itu, permintaan emas di India juga meningkat tahun pada pekan lalu, karena harga emas lokal India yang sudah turun dari nilai tertingginya sejak 5 tahun lalu.
Investor diperkirakan masih cenderung bertahan sembari menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan berlangsung 29-30 Januari mendatang. Tahun ini, The Fed diprediksi akan menahan tingkat suku bunga di kisaran 2,25%-2,5%, yang artinya tidak ada kenaikan sama sekali.
Sebagai informasi, pada tahun 2018, The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 4 kali, yang membuat nilai dolar seperti disiram obat kuat. Bila tahun ini tidak ada kenaikan sama sekali, sepertinya sulit bagi dolar untuk mengulangi keperkasaannya.
(taa/hps) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Secara mingguan harga emas menguat 1,49% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga komoditas ini tercatat naik 1,59%.
Selain itu, permintaan emas di India juga meningkat tahun pada pekan lalu, karena harga emas lokal India yang sudah turun dari nilai tertingginya sejak 5 tahun lalu.
Investor diperkirakan masih cenderung bertahan sembari menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan berlangsung 29-30 Januari mendatang. Tahun ini, The Fed diprediksi akan menahan tingkat suku bunga di kisaran 2,25%-2,5%, yang artinya tidak ada kenaikan sama sekali.
Sebagai informasi, pada tahun 2018, The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 4 kali, yang membuat nilai dolar seperti disiram obat kuat. Bila tahun ini tidak ada kenaikan sama sekali, sepertinya sulit bagi dolar untuk mengulangi keperkasaannya.
(taa/hps) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular