
Terbaik Ke-3 Pekan Ini, Rupiah Masuk Zona 'Liga Champions'
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 January 2019 14:09

Selain karena shutdown yang terjadi di AS, dolar AS juga dipukul mundur oleh mode risk-on yang diaktifkan oleh investor di pasar keuangan Benua Kuning. Sepanjang pekan ini, investor gencar memburu instrumen berisiko seperti saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) misalnya, menguat 0,54%.
Damai dagang AS-China yang kian terasa di sepanjang pekan ini membuat pelaku pasar cukup optimistis untuk berburu instrumen berisiko seperti saham. Bloomberg melaporkan bahwa China memberikan penawaran untuk menaikkan impor produk-produk asal AS selama 6 tahun ke depan dengan nilai total mencapai lebih dari US$ 1 triliun, seperti dikutip dari CNBC International.
Penawaran ini diberikan China kala melakukan negosiasi dengan AS di Beijing pada awal bulan ini. Penawaran ini bertujuan untuk membuat neraca dagang China-AS impas pada tahun 2024. Pada tahun 2018, China membukukan surplus neraca dagang senilai US$ 323 miliar dengan AS.
Sebagai informasi, Wakil Perdana Menteri China Liu He dijadwalkan bertandang ke Washington pada 30 dan 31 Januari untuk melakukan negosiasi dagang lanjutan dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Menjelang akhir pekan, Bloomberg melaporkan bahwa China akan mengirimkan wakil menteri ke Washington untuk mempersiapkan dialog dagang antara Liu dengan Mnuchin dan Lighthizer.
Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan Liao Min akan sampai di AS pada 28 januari, menurut dua orang sumber yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir dari Bloomberg. Langkah ini menyatakan keseriusan pihak China untuk dapat segera mengakhiri perang dagang yang selama ini berkecamuk dengan AS.
Di pasar saham tanah air, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 371,9 miliar sepanjang pekan ini. (ank/tas)
Damai dagang AS-China yang kian terasa di sepanjang pekan ini membuat pelaku pasar cukup optimistis untuk berburu instrumen berisiko seperti saham. Bloomberg melaporkan bahwa China memberikan penawaran untuk menaikkan impor produk-produk asal AS selama 6 tahun ke depan dengan nilai total mencapai lebih dari US$ 1 triliun, seperti dikutip dari CNBC International.
Penawaran ini diberikan China kala melakukan negosiasi dengan AS di Beijing pada awal bulan ini. Penawaran ini bertujuan untuk membuat neraca dagang China-AS impas pada tahun 2024. Pada tahun 2018, China membukukan surplus neraca dagang senilai US$ 323 miliar dengan AS.
Menjelang akhir pekan, Bloomberg melaporkan bahwa China akan mengirimkan wakil menteri ke Washington untuk mempersiapkan dialog dagang antara Liu dengan Mnuchin dan Lighthizer.
Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan Liao Min akan sampai di AS pada 28 januari, menurut dua orang sumber yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir dari Bloomberg. Langkah ini menyatakan keseriusan pihak China untuk dapat segera mengakhiri perang dagang yang selama ini berkecamuk dengan AS.
Di pasar saham tanah air, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 371,9 miliar sepanjang pekan ini. (ank/tas)
Next Page
Harga Minyak Mentah Dunia Terpeleset
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular