Akhir Pekan, Harga Emas Ditutup Berkilau

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
25 January 2019 20:31
Malam hari ini (25/1/2019) hingga pukul 19:30 WIB, harga emas di pasar berjangka kontrak Februari 2019 menguat sebesar 0,33% ke posisi US$ 1.283,9/troy ounce
Foto: Dok Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Malam hari ini (25/1/2019) hingga pukul 19:30 WIB, harga emas di pasar berjangka kontrak Februari 2019 menguat sebesar 0,33% ke posisi US$ 1.283,9/troy ounce, setelah ditutup melemah 0,33% di posisi US$ 1.279,8/troy ounce kemarin (24/1/2019).

Secara mingguan harga emas menguat 0,07% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga komoditas ini tercatat naik 0,17%.



Penguatan harga emas hingga saat ini salah satunya disebabkan karena nilai dolar yang relatif melemah. Hari ini nilai Dollar Indeks yang menggambarkan posisi dolar terhadap 6 mata uang utama dunia melemah 0,2%.

Tahun ini sepertinya dolar dalam posisi yang sulit, mengingat pertumbuhan ekonomi AS berada di bawah tekanan. Selain itu bank sentral AS (The Fed) juga kuat diduga akan menahan posisi suku bunga acuannya.

Dengan melemahnya dolar, harga emas mendapat dorongan. Sebab harga emas akan menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lain karena kontraknya diperdagangkan dalam dolar.

Selain itu, kembali menguatnya kekhawatiran pelaku pasar akan pelemahan ekonomi dunia juga membuat emas menjadi menarik karena sifatnya yang sebagai pelindung nilai.

Berdasarkan jajak pendapat Reuters, eskalasi ketegangan pada perang dagang AS-China dapat memicu perlambatan ekonomi yang semakin parah.

Terlebih lagi, kemarin Menteri Perdagangan AS, Willbur Ross memberi pernyataan yang membuat optimisme damai dagang AS-China sedikit memudar. Dalam wawancaranya dengan CNBC Internasional, Ross mengatakan bahwa damai dagang 'seutuhnya' antara kedua negara masih amat sangat jauh.

"Banyak pekerjaan yang sudah diselesaikan, tetapi kami masih bermil-mil jauhnya dari sebuah kesepakatan. Itu tidak terlalu mengejutkan, karena perdagangan adalah isu yang sangat rumit. Namun ada peluang kami bisa mencapai kesepakatan," kata Ross, mengutip CNBC Internasional.

Investor juga semakin ketar-ketir mengingat hingga saat ini (hari ke-34) penutupan sebagian layanan pemerintah (partial shutdown) AS masih terus berlangsung. Dengan kondisi politik yang masih gaduh membuat pelaku pasar sulit memperkirakan perkembangan ekonomi AS.

Namun perkembangan positif damai dagang masih bisa menahan harga emas untuk naik terlalu tinggi. Pasalnya, semakin positifnya harapan akan membaiknya keadaan perekonomian dunia, investor makin berani untuk mengalihkan asetnya pada instrumen beresiko, membuat kilau emas sedikit dihalangi.

Bloomberg melaporkan bahwa China akan mengirimkan wakil menteri ke Washington untuk mempersiapkan dialog dagang yang akan mempertemukan Wakil Perdana Menteri Liu He dengan pejabat pemerintahan AS pada 30-31 Januari.

Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan Liao Min akan sampai di AS pada 28 Januari, menurut dua orang sumber yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir dari Bloomberg.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/gus) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular