
Analisis Teknikal
Selangkah Lagi, IHSG Bakal Sentuh 6.500
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 January 2019 18:50

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona hijau dengan menguat 0,24% ke level 6.466. Penguatan tersebut seiring dengan aksi beli asing yang mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 282 miliar di pasar reguler.
Peluang untuk kembali menghijau atau bahkan menguji level 6.500 cukup terbuka. Terlihat dari posisinya saat ini yang bergerak menjauhi garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Secara pergerakan, IHSG kembali ke jalur penguatan seiring dengan terbentuknya pola bullish engulfing yang memberi indikasi kenaikan.
Kecenderungan menguat juga terlihat dari indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), di mana saat ini masih pada posisi golden cross.
Menguatnya IHSG senada dengan bursa-bursa Asia yang menghijau. Hal ini terkait dengan sentimen dari China. Kementerian Keuangan Negri Panda menegaskan komitmennya untuk menggelontorkan stimulus fiskal pada tahun ini, termasuk pemotongan tarif pajak.
Tahun lalu, China memberikan stimulus fiskal berupa pemotongan tarif pajak dan sebagainya senilai CNY 1,3 triliun. Untuk tahun ini, besaran stimulus diperkirakan mencapai CNY 2 triliun. Jepang juga dilaporkan akan memberikan stimulus fiskal namun angkanya belum diketahui.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Peluang untuk kembali menghijau atau bahkan menguji level 6.500 cukup terbuka. Terlihat dari posisinya saat ini yang bergerak menjauhi garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Secara pergerakan, IHSG kembali ke jalur penguatan seiring dengan terbentuknya pola bullish engulfing yang memberi indikasi kenaikan.
![]() |
Menguatnya IHSG senada dengan bursa-bursa Asia yang menghijau. Hal ini terkait dengan sentimen dari China. Kementerian Keuangan Negri Panda menegaskan komitmennya untuk menggelontorkan stimulus fiskal pada tahun ini, termasuk pemotongan tarif pajak.
Tahun lalu, China memberikan stimulus fiskal berupa pemotongan tarif pajak dan sebagainya senilai CNY 1,3 triliun. Untuk tahun ini, besaran stimulus diperkirakan mencapai CNY 2 triliun. Jepang juga dilaporkan akan memberikan stimulus fiskal namun angkanya belum diketahui.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular