Makin Mantap, Rupiah Kini Jadi yang Terbaik Kedua di Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 January 2019 11:03
Makin Mantap, Rupiah Kini Jadi yang Terbaik Kedua di Asia
Foto: Ilustrasi Dolar (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah semakin perkasa melawan dolar AS. Pada pembukaan perdagangan di pasar spot, rupiah menguat 0,14% melawan dolar AS ke level Rp 14.190. Kemudian pada pukul 8:35 WIB, penguatan rupiah sedikit menipis menjadi 0,11% ke level Rp 14.195/dolar AS.

Pada pukul 10:23 WIB, rupiah memperlebar penguatannya menjadi 0,21% ke level Rp 14.180/dolar AS. Jika pada pukul 8:35 WIB rupiah menempati urutan ketiga sebagai mata uang terbaik di kawasan Asia, kini rupiah merangsek ke posisi 2.

Minat investor untuk masuk ke bursa saham membuat mata uang negara-negara Asia mampu memukul mundur dolar AS. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,04%, indeks Shanghai naik 0,07%, indeks Hang Seng naik 0,26%, indeks Kospi naik 0,35%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,07%.

Selain karena minat investor untuk masuk ke bursa saham, dolar AS dipukul mundur oleh rilis data ekonomi yang mengecewakan. Kemarin (22/1/2019), angka penjualan hunian bekas di AS periode Desember 2018 diumumkan sebanyak 4,99 juta unit, jauh di bawah konsensus yang sebesar 5,27 juta unit, seperti dilansir dari Forex Factory. Capaian pada bulan lalu merupakan yang terendah sejak November 2015.

Lantas, perlambatan ekonomi di Negeri Paman Sam kian terkonfirmasi. Jangan lupakan juga bahwa tekanan bagi perekonomian AS terus datang dari penutupan sebagian pemerintahan (partial government shutdown). Hingga kini, shutdown sudah berlangsung selama 31 hari, menjadikannya yang terpanjang di era modern.

Belum lama ini, pemerintahan Presiden Donald Trump memproyeksikan bahwa kerugian akibat shutdown adalah dua kali lebih besar dari yang diekspektasikan sebelumnya, menurut seorang sumber dari kalangan pemerintahan yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip dari CNBC International.

Pada awalnya, pemerintah memproyeksikan bahwa shutdown akan memangkas pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% setiap 2 minggu. Kini, diproyeksikan bahwa setiap minggunya shutdown akan membuat pertumbuhan ekonomi terpangkas sebesar 0,1%. Ini artinya, setidaknya 0,4% sudah menguap dari pertumbuhan ekonomi AS.

Hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa pemerintahan AS akan segera beroperasi secara penuh. Sejatinya, dolar AS baru saja mendapatkan suntikan energi yang begitu besar jika disandingkan dengan yen. Hingga pukul 10:23 WIB, dolar AS menguat sebesar 0,36% melawan yen.

Yen dipukul mundur seiring dengan keputusan Bank of Japan (BoJ) yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level -0,1%. Dalam laporan kuartalan yang dirilis pada hari ini, BoJ mengatakan bahwa risiko terhadap perekonomian telah meningkat, utamanya berasal dari perkembangan ekonomi global.

Bank sentral Jepang tersebut tetap menargetkan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di level yang sangat rendah untuk jangka waktu yang lama.

Dengan tak adanya pengetatan kebijakan moneter di Jepang, dolar AS praktis mendapatkan momentum melawan yen.

Namun, minat investor untuk masuk ke instrumen berisiko dan data ekonomi AS yang mengecewakan membuat rupiah tetap mampu mengungguli, bahkan memperlebar penguatannya melawan dolar AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA




Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular