Makin Mantap, Rupiah Kini Jadi yang Terbaik Kedua di Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 January 2019 11:03
Data Ekonomi Mengecewakan, Investor Ogah Pegang Greenback
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Selain karena minat investor untuk masuk ke bursa saham, dolar AS dipukul mundur oleh rilis data ekonomi yang mengecewakan. Kemarin (22/1/2019), angka penjualan hunian bekas di AS periode Desember 2018 diumumkan sebanyak 4,99 juta unit, jauh di bawah konsensus yang sebesar 5,27 juta unit, seperti dilansir dari Forex Factory. Capaian pada bulan lalu merupakan yang terendah sejak November 2015.

Lantas, perlambatan ekonomi di Negeri Paman Sam kian terkonfirmasi. Jangan lupakan juga bahwa tekanan bagi perekonomian AS terus datang dari penutupan sebagian pemerintahan (partial government shutdown). Hingga kini, shutdown sudah berlangsung selama 31 hari, menjadikannya yang terpanjang di era modern.

Belum lama ini, pemerintahan Presiden Donald Trump memproyeksikan bahwa kerugian akibat shutdown adalah dua kali lebih besar dari yang diekspektasikan sebelumnya, menurut seorang sumber dari kalangan pemerintahan yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip dari CNBC International.

Pada awalnya, pemerintah memproyeksikan bahwa shutdown akan memangkas pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% setiap 2 minggu. Kini, diproyeksikan bahwa setiap minggunya shutdown akan membuat pertumbuhan ekonomi terpangkas sebesar 0,1%. Ini artinya, setidaknya 0,4% sudah menguap dari pertumbuhan ekonomi AS.

Hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa pemerintahan AS akan segera beroperasi secara penuh. (ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular