
Sentimen Damai Dagang AS-China Awet, Bursa Jepang Menguat
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 January 2019 13:56

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa Jepang ditutup menguat, Senin (21/1/2019), sejalan dengan reli pasar saham global.
Indeks acuan Nikkei 225 naik 0,26% atau 53,26 poin menjadi 20.719,33 sedangkan indeks Topix naik 0,56% atau 8,78 poin menjadi 1.566,37 di akhir perdagangan, AFP melaporkan.
Bursa global mencatatkan kenaikan akibat optimisme investor yang tumbuh karena adanya kabar terobosan dalam upaya untuk meredakan perang perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Bloomberg melaporkan bahwa China memberikan penawaran untuk meningkatkan impor produk-produk asal AS selama enam tahun ke depan dengan nilai total mencapai lebih dari US$1 triliun, seperti dikutip dari CNBC International.
Penawaran ini diberikan China kala melakukan negosiasi dengan AS di Beijing pada awal bulan ini. Penawaran ini bertujuan untuk membuat neraca dagang China-AS impas pada tahun 2024.
Pada tahun 2018, China membukukan surplus neraca dagang senilai US$323 miliar dengan AS.
Sebagai informasi, Wakil Perdana Menteri China Liu He dijadwalkan bertandang ke Washington pada 30 dan 31 Januari untuk melakukan negosiasi dagang lanjutan dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
(prm) Next Article Dorongan Reli Wall Street Panaskan Bursa Jepang
Indeks acuan Nikkei 225 naik 0,26% atau 53,26 poin menjadi 20.719,33 sedangkan indeks Topix naik 0,56% atau 8,78 poin menjadi 1.566,37 di akhir perdagangan, AFP melaporkan.
Bursa global mencatatkan kenaikan akibat optimisme investor yang tumbuh karena adanya kabar terobosan dalam upaya untuk meredakan perang perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Penawaran ini diberikan China kala melakukan negosiasi dengan AS di Beijing pada awal bulan ini. Penawaran ini bertujuan untuk membuat neraca dagang China-AS impas pada tahun 2024.
Pada tahun 2018, China membukukan surplus neraca dagang senilai US$323 miliar dengan AS.
Sebagai informasi, Wakil Perdana Menteri China Liu He dijadwalkan bertandang ke Washington pada 30 dan 31 Januari untuk melakukan negosiasi dagang lanjutan dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
(prm) Next Article Dorongan Reli Wall Street Panaskan Bursa Jepang
Most Popular