Rupiah Hari Ini: Merah-Hijau-Merah-Hijau, Galau!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 January 2019 16:30
Rupiah Hari Ini: Merah-Hijau-Merah-Hijau, Galau!
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Arie Pratama)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah berhasil lolos dari lubang jarum. Di perdagangan pasar spot, rupiah berhasil finis di zona hijau hari ini meski penguatannya sangat terbatas. 

Pada Jumat (18/1/2019), US$ 1 setara dengan Rp 14.170. Rupiah menguat tipis 0,04% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Gerak rupiah hari ini agak labil. Dibuka melemah 0,04%, rupiah kemudian berhasil menguat sampai 0,18%.  


Selepas itu, rupiah kembali terjerembap ke zona merah. Bahkan dolar AS sempat begitu dekat dengan Rp 14.200. 


Rupiah hampir seharian bertahan di zona merah meski pelemahannya terus menyusut. Beberapa saat jelang penutupan pasar, rupiah berhasil mentas ke zona hijau dengan penguatan 0,04%. 

Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Di level Asia, rupiah pagi tadi sempat menjadi mata uang terbaik kedua. Namun roda nasib berputar, dan rupiah jadi yang terlemah kedua di Benua Kuning. 

Mata uang Asia bergerak variatif di hadapan dolar AS sore ini. Selain rupiah, mata uang lain yang menguat adalah yuan China, won Korea Selatan, ringgit Malaysia, baht Thailand, dan dolar Taiwan. 

Akibat penguatan yang sangat terbatas, rupiah tidak masuk jajaran elit di klasemen mata uang Asia. Baht menduduki peringkat pertama, disusul oleh won dan ringgit. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 16:12 WIB: 




(BERLANJUT KE HALAMAN 3)


Sepertinya pelaku pasar sedang dalam kondisi bimbang. Ada sentimen positif dan negatif yang sama-sama signifikan, sehingga menghasilkan pasar yang bergerak labil. 

Sentimen negatif yang masih mendera adalah ketidakpastian dari Inggris terkait perkembangan Brexit. Sepertinya Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn belum bisa damai, belum bisa duduk bersama untuk menyelesaikan masalah. 

Mengutip Reuters, Corbyn menegaskan bahwa May tidak mampu membawa Inggris menghindari 'jurang' sehingga politisi Partai Konservatif itu harus mundur. Namun di sisi lain, Corbyn juga tidak ingin terjadi No Deal Brexit (Inggris tidak mendapatkan kompensasi apa-apa). Dia ingin semua masalah diselesaikan sebelum 29 Maret. 

Menurut May, posisi Corbyn yang ingin agar dirinya mundur tetapi tidak mau berunding untuk mencegah No Deal Brexit adalah hal yang mustahil. Oleh karena itu, May mengajak Corbyn untuk berdialog, bekerja bersama untuk merumuskan solusi. 

Kegaduhan di London yang masih terus terjadi membuat nasib Brexit menjadi samar-samar. Belum jelas arahnya mau ke mana, sehingga potensi No Deal Brexit menjadi semakin besar.  

Perkembangan ini bisa membuat pelaku pasar terus bermain aman. Pasalnya, Brexit akan menentukan masa depan negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia. Jika Inggris sampai terseret ke jurang krisis karena Brexit, maka dampaknya akan mengglobal. 

Namun ada sentimen positif yang membatasi pelemahan mata uang Asia, yaitu damai dagang AS-China. Mengutip Reuters, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan berkunjung ke Washington pada 30-31 Januari. Bukan sekadar kunjungan biasa, Wall Street Journal melaporkan beberapa orang sumber mengungkapkan Liu akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengenai kemungkinan penghapusan bea masuk untuk berbagai produk made in China

Damai dagang adalah sebuah berita besar yang sangat mempengaruhi gerak pasar. Kala dua perekonomian terbesar di planet bumi sudah kembali akur, tidak lagi saling hambat di bidang perdagangan, maka akan membuat rantai pasok global kembali bergairah. Arus perdagangan lancar, pertumbuhan ekonomi dunia bisa membaik. 

'Tarik tambang' antara dua sentimen ini membuat pelaku pasar memilih berhati-hati. Hasilnya adalah rupiah cs di Asia bergerak penuh kegalauan. 


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular