
Analisis Teknikal
Hampir Memerah, IHSG Malah Cetak Rekor Baru
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 January 2019 16:48

Jakarta,CNBC Indonesia - Sempat terombang-ambing antara zona hijau dan merah selama perdagangan hari ini, Rabu (16/1/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terdampar di zona hijau dengan penguatan 0,07% dengan berada di level 6.413. Merupakan level tertinggi pada tahun ini, sekaligus level yang sama pada sembilan bulan lalu.
Aksi borong saham pada awal tahun oleh investor asing lagi-lagi menjadi pendorong penguatan IHSG. Asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 1,4 triliun di pasar reguler. Hal ini menjadikan inflow asing di bursa saham mencapai Rp 6,07 triliun hingga tahun berjalan (year to date).
Sektor keuangan lagi-lagi bangkit dan mendorong IHSG naik lebih tinggi dengan penguatan 0,38%. Sentimen positif datang dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan digelar esok hari. Rencananya BI akan menggelar rapatnya esok pukul 14:00 WIB tersebut, BI akan mengumumkan kebijakan suku bunga terbarunya.
BI berpotensi menahan suku bunga acuannya di level 6% seiring rupiah yang masih terjaga terhadap dolar AS, hal ini akan menjadi sentimen positif bagi IHSG serta sektor keuangan secara khusus. Saat ini BI 7 Day RR berada di level 6%, tingkat bunga penempatan di level 5,25% dan tingkat bunga fasilitas pinjaman berada di 6,75%.
Sentimen positif bagi sektor keuangan juga datang dari rilis data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengumumkan data pertumbuhan kredit. Data kredit bulan Desember 2019 tumbuh 12,9%, lebih tinggi dari angka November yang tumbuh 12,05%.
Secara teknikal, IHSG masih konsisten di jalur kenaikan (uptrend). Penguatan yang terjadi mengkonfirmasi trend tersebut, hingga mampu mempertahankan level psikologisnya di 6.400.
IHSG juga digambarkan masih memiliki kecenderungan untuk menguat. Terlihat dari posisinya saat ini yang bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Terbentuknya pola doji pada grafik lilin, menggambarkan bahwa IHSG saat ini cenderung masih melakukan konsolidasi pergerakan. Artinya masih akan cenderung bergerak variatif selama beberapa hari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Tembus Rekor, Apakah IHSG Naik Lagi?
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Aksi borong saham pada awal tahun oleh investor asing lagi-lagi menjadi pendorong penguatan IHSG. Asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 1,4 triliun di pasar reguler. Hal ini menjadikan inflow asing di bursa saham mencapai Rp 6,07 triliun hingga tahun berjalan (year to date).
Sektor keuangan lagi-lagi bangkit dan mendorong IHSG naik lebih tinggi dengan penguatan 0,38%. Sentimen positif datang dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan digelar esok hari. Rencananya BI akan menggelar rapatnya esok pukul 14:00 WIB tersebut, BI akan mengumumkan kebijakan suku bunga terbarunya.
Sentimen positif bagi sektor keuangan juga datang dari rilis data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengumumkan data pertumbuhan kredit. Data kredit bulan Desember 2019 tumbuh 12,9%, lebih tinggi dari angka November yang tumbuh 12,05%.
Secara teknikal, IHSG masih konsisten di jalur kenaikan (uptrend). Penguatan yang terjadi mengkonfirmasi trend tersebut, hingga mampu mempertahankan level psikologisnya di 6.400.
![]() |
Terbentuknya pola doji pada grafik lilin, menggambarkan bahwa IHSG saat ini cenderung masih melakukan konsolidasi pergerakan. Artinya masih akan cenderung bergerak variatif selama beberapa hari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Tembus Rekor, Apakah IHSG Naik Lagi?
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular