Hantu Brexit Jadikan Rupiah Terlemah di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 January 2019 08:32
Proposal Brexit Kandas di Parlemen
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sentimen besar yang menyelimuti pasar hari ini adalah hasil voting Brexit di parlemen Inggris. Proposal Brexit yang diusung pemerintahan Perdana Menteri Theresa May kandas di parlemen dengan perolehan suara 432 menolak berbanding 202 menerima. Ini adalah kekalahan voting terbesar bagi pemerintah dalam sejarah Inggris modern. 

Pilihan yang tersisa bagi May kini tinggal yang pahit-pahit. Inggris tidak memperoleh kompensasi apa-apa dari Brexit (No Deal Brexit), membatalkan Brexit dan kembali ke pangkuan Uni Eropa, mencoba melobi Brussel untuk meminta konsesi, menunda Brexit yang sedianya berlangsung 29 Maret 2019, referendum dan melakukan pemungutan suara Brexit kedua bagi rakyat Inggris, atau mundur dari jabatannya dan menggelar pemilu. 

Kini nasib Brexit menjadi buram. Investor menantikan langkah selanjutnya dari pemerintahan May, yang dibayangi oleh mosi tidak percaya dari parlemen. Jeremy Corbyn, Pimpinan Partai Buruh, menegaskan mosi tidak percaya kemungkinan akan diumumkan dalam waktu 24 jam. 

Ketidakpastian di Inggris sedikit banyak akan mempengaruhi psikologis pasar. Dikhawatirkan runyamnya Brexit akan mempengaruhi kinerja ekonomi Negeri Ratu Elizabeth, perekonomian nomor 5 dunia.

Jika Inggris sampai terjebak dalam krisis gara-gara Brexit, dampaknya pasti bakal meluas. Oleh karena itu, investor perlu waspada terhadap perkembangan di Inggris. Setiap langkah dan pernyataan May perlu disimak untuk mendapat kejelasan mengenai arah nasib Inggris ke depan. 

Sembari menanti, sepertinya pelaku pasar memilih bermain aman. Ini terlihat dari yen Jepang yang mampu menguat. Mata uang Negeri Matahari Terbit sudah lama dikenal sebagai safe haven, tempat perlindungan bagi investor kala situasi sedang tidak pasti.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular