Jelang Voting Brexit Siang Ini, Obligasi Masih Koreksi

Irvin Avriano. A, CNBC Indonesia
15 January 2019 11:18
Harga obligasi rupiah pemerintah kembali terkoreksi menjelang voting Brexit.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah kembali terkoreksi menjelang voting Brexit, shutdown parsial pemerintahan Amerika Serikat, dan lelang rutin hari ini.

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain. Penguatan dialami pasar Brasil, India, Malaysia, dan Afrika Selatan.

Data Refinitiv menunjukkanterkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder.

Yield
juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. Seri acuan yang paling terkoreksi adalah FR0077 bertenor 5 tahun dengan kenaikan yield 6,5 basis poin (bps) menjadi 7,96%.

Besaran 100 bps setara dengan 1%. Koreksi juga dialami seri acuan lain yaitu seri 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun dengan kenaikan yield 2,5 bps, 4,4 bps, dan 4,4 bps.

Koreksi terjadi menjelang voting Brexit nanti siang serta lelang pada tengah hari. Sentimen negatif juga masih datang dari berlanjutnya shutdown parsial pemerintahan AS.

Di sisi lain, nanti siang akan dirilis data neraca perdagangan Indonesia yang diprediksi menyempit dari sebelumnya US$ 2 miliar dan diprediksi konsensus pelaku pasar Tim Riset CNBC Indonesia menjadi sekitar US$ 1 miliar. Data tersebut diprediksi akan mampu menularkan sentimen positif ke pasar keuangan domestik siang ini. 

Yield Obligasi Negara Acuan 15 Jan 2019
SeriJatuh tempoYield 14 Jan 2019 (%) Yield 15 Jan 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 14 Jan'19
FR00775 tahun7.8977.9626.507.9044
FR007810 tahun7.9798.0042.507.9621
FR006815 tahun8.3358.3794.408.325
FR007920 tahun8.3978.4414.408.3997
Avg movement4.45
Sumber: Refinitiv  

Koreksi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 529 bps, menyempit dari posisi kemarin 531 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik lagi hingga 2,71% dari posisi kemarin 2,66%. 

Yield US Treasury Acuan 15 Jan 2019
SeriBenchmarkYield 14 Jan 2019 (%) Yield 15 Jan 2019 (%)Selisih (Inversi)Satuan Inversi
UST BILL 20193 Bulan2.4172.4513 bulan-5 tahun-8.1
UST 20202 Tahun2.5352.5472 tahun-5 tahun1.5
UST 20213 Tahun2.5142.5193 tahun-5 tahun-1.3
UST 20235 Tahun2.5292.5323 bulan-10 tahun-26
UST 202810 Tahun2.712.7112 tahun-10 tahun-16.4
Sumber: Refinitiv

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 902,51 triliun SBN, atau 37,78% dari total beredar Rp 2.388 triliun berdasarkan data per 11 Januari.

Angka kepemilikannya masih positif Rp 9,26 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Koreksi di pasar surat utang hari ini juga tidak seperti penguatan yang terjadi di pasar ekuitas dan pasar uang.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,29% menjadi 6.357 hingga siang ini, sedangkan nilai tukar rupiah menguat 0,28% menjadi Rp 14.080 di hadapan tiap dolar AS.

Pelemahan dolar AS tidak seiring dengan turunnya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang turun 0,1% menjadi 95,51 Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan hanya dialami pasar Brasil, India, Malaysia, dan Afsel. Di negara maju, penguatan hanya terjadi di pasar bund Jerman.
 
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 14 Jan 2019 (%) Yield 15 Jan 2019 (%)Selisih (basis poin)
Brasil9.229.135-8.50
China3.1423.1632.10
Jerman0.2320.231-0.10
Perancis0.6390.640.10
Inggris1.2961.2980.20
India7.5037.431-7.20
Italia2.8492.8611.20
Jepang0.0150.0160.10
Malaysia4.0724.069-0.30
Filipina6.546.540.00
Rusia8.348.340.00
Singapura2.1862.1880.20
Thailand2.52.522.00
Turki15.6215.9634.00
Amerika Serikat2.712.7110.10
Afrika Selatan8.818.805-0.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(tas) Next Article Masih Diburu Investor, Permintaan Lelang SUN Tembus Rp 94 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular