
Hasil Negosiasi Dagang Kurang Oke, Indeks Shanghai Terkoreksi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 January 2019 09:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melemah 0,02% ke level 2.543,85, sementara indeks Hang Seng turun 0,27% ke level 26.391,78.
Hasil negosiasi dagang antara AS dan China yang kurang oke membuat investor melepas instrumen berisiko seperti saham. Kementerian Perdagangan China pada hari ini mengatakan bahwa negosiasi dagang dengan AS berlangsung ekstensif dan dalam, menghasilkan fondasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki kedua belah pihak.
Sebelumnya, US Trade Representatives (USTR) mengatakan bahwa China berkomitmen membeli lebih banyak produk asal Negeri Paman Sam, mulai dari produk pertanian, energi, hingga manufaktur.
Tidak adanya kesepakatan resmi yang ditandatangani kedua belah pihak membuat investor kecewa. Tensi perang dagang bisa kembali memanas kapan saja lantaran belum ada kesepakatan yang mengikat.
Dari dalam negeri, tingkat inflasi China periode Desember diumumkan di level 1,9% YoY, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,1% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Lemahnya angka inflasi menunjukkan bahwa tekanan terhadap perekonomian China terus saja berlangsung.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Hasil negosiasi dagang antara AS dan China yang kurang oke membuat investor melepas instrumen berisiko seperti saham. Kementerian Perdagangan China pada hari ini mengatakan bahwa negosiasi dagang dengan AS berlangsung ekstensif dan dalam, menghasilkan fondasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki kedua belah pihak.
Sebelumnya, US Trade Representatives (USTR) mengatakan bahwa China berkomitmen membeli lebih banyak produk asal Negeri Paman Sam, mulai dari produk pertanian, energi, hingga manufaktur.
Dari dalam negeri, tingkat inflasi China periode Desember diumumkan di level 1,9% YoY, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,1% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Lemahnya angka inflasi menunjukkan bahwa tekanan terhadap perekonomian China terus saja berlangsung.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular