Sesi I, 3 Saham Ini Catat Cuan Besar
tahir saleh, CNBC Indonesia
09 January 2019 12:48
Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga saham masuk menjadi top gainer atau saham-saham dengan gain terbesar pada sesi I perdagangan Bursa Efek Indonesia, Rabu (9/1/2019). Ketiganya yakni PT Bank Ganesha Tbk (BGTG), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS).
Mengacu data Bursa Efek Indonesia, Bank Ganesha masih melanjutkan penguatan sejak dibuka pagi hari. Sesi I, saham BGTG naik 15,12% di level Rp 99 /saham dengan nihai transaksi Rp 13,77 miliar dan volume 138,17 miliar saham.
Saham Indosat juga melesat 13,15% di level Rp 2.050 /saham dengan transaksi harian Rp 86,78 miliar dengan volume 44,76 miliar saham. Adapun saham Ristia juga naik 7,8% di level Rp 110 /saham.
Dalam setahun terakhir, Bank Ganesha yang saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) dan UOB Kay Hian Pte Ltd ini sahamnya naik 11,24% dengan kapitalisasi pasar Rp 1,13 triliun.
Sebelumnya PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) membeli saham BGTG senilai Rp 9,49 miliar dengan harga Rp 83 per saham. Adapun sentimen Indosat dipengaruhi desas-desus bahwa ada investor telekomunikasi asal Vietnam, Viettel berencana mengakuisisi salah satu operator seluler di Tanah Air.
Di sisi lain, saham RBMS pada awal tahun ini baru dimasukkan dalam daftar saham yang masuk Daftar Efek Margin dan shortsell periode Januari 2019 bersama dua emiten lain yakni PT Star Petrochem Tbk (STAR) dan PT Voksel Electric Tbk (VOKS).
(hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Mengacu data Bursa Efek Indonesia, Bank Ganesha masih melanjutkan penguatan sejak dibuka pagi hari. Sesi I, saham BGTG naik 15,12% di level Rp 99 /saham dengan nihai transaksi Rp 13,77 miliar dan volume 138,17 miliar saham.
Saham Indosat juga melesat 13,15% di level Rp 2.050 /saham dengan transaksi harian Rp 86,78 miliar dengan volume 44,76 miliar saham. Adapun saham Ristia juga naik 7,8% di level Rp 110 /saham.
Sebelumnya PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) membeli saham BGTG senilai Rp 9,49 miliar dengan harga Rp 83 per saham. Adapun sentimen Indosat dipengaruhi desas-desus bahwa ada investor telekomunikasi asal Vietnam, Viettel berencana mengakuisisi salah satu operator seluler di Tanah Air.
Di sisi lain, saham RBMS pada awal tahun ini baru dimasukkan dalam daftar saham yang masuk Daftar Efek Margin dan shortsell periode Januari 2019 bersama dua emiten lain yakni PT Star Petrochem Tbk (STAR) dan PT Voksel Electric Tbk (VOKS).
(hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular