Ikuti Jejak Bursa Regional, IHSG Menguat 0,5%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 January 2019 09:42
Pada pukul 9:34 WIB, IHSG menguat 0,5% ke level 6.294,31.
Foto: Pembukaan Perdagangan BEI 2019 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,53% ke level 6.296,12. Pada pukul 9:34 WIB, penguatan IHSG sedikit terpangkas menjadi 0,5% ke level 6.294,31.

Performa IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga diperdagangkan di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,3%, indeks Shanghai naik 1,22%, indeks Hang Seng naik 1,79%, indeks Strait Times naik 0,91%, dan indeks Kospi naik 1,76%.

Optimsime investor untuk memburu instrumen berisiko seperti saham datang seiring dengan diperpanjangnya negosiasi dagang antara AS dengan China. Sejatinya, negosiasi tersebut dijadwalkan berakhir kemarin (8/1/2019) setelah dimulai pada hari Senin (7/1/2019).

"Saya mengkonfirmasi bahwa kami melanjutkan dialog esok hari," ungkap Steven Winberg, Wakil Menteri Energi AS yang membidangi energi fosil, kemarin malam seperti dikutip dari Reuters.

Pelaku pasar memaknai extra time tersebut sebagai komitmen Beijing dan Washington untuk menyelesaikan masalah di antara mereka sampai tuntas, tidak menyisakan penyesalan di kemudian hari.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung dengan sangat baik.

"Perbincangan (di bidang perdagangan) dengan China berlangsung dengan sangat baik!" cuit Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump.

Di sisi lain, risiko datang dari pidato Trump yang baru saja selesai digelar. Dalam pidato pertamanya dari Oval Office yang ditayangkan secara langsung kepada masyarakat AS, Trump meyakinkan masyarakat terkait dengan mengapa tembok perbatasan AS-Meksiko perlu dibangun.

Trump mendorong anggota kongres untuk segera meneken rancangan undang-undang (RUU) yang berisi anggaran untuk pembangunan tembok yang dimintanya.

Menanggapi Trump, Senate Minority Leader Chuck Schumer mengatakan bahwa partai Demokrat setuju untuk memperkuat keamanan perbatasan namun tak setuju dengan cara yang ditempuh oleh Trump.

Dirinya kemudian membujuk Trump untuk menandatangani RUU (tanpa anggaran tembok perbatasan yang diminta Trump) yang akan membuat pemerintahan beroperasi kembali secara penuh, lalu kemudian negosiasi terkait masalah tembok perbatasan bisa dilakukan.

Ribut-ribut di Washington ternyata masih berlanjut. Hingga kini, pemerintahan AS sudah berjalan dengan pincang selama 17 hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Dibuka Naik Tipis, IHSG Langsung Putar Balik ke Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular