Internasional

Emiten Kakap AS Ingin Bentuk Bursa Saham Baru, Ada Apa?

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
08 January 2019 20:38
Saat ini Amerika Serikat memiliki tiga bursa besar. Yakni, Nasdaq, New York Stock Exchange dan Cboe.
Foto: Ekspresi Trader di lantai bursa amerika di New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, AS, 12 November 2018. REUTERS / Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Morgan Stanley, Fidelity Investments, Citadel Securities LLC dan sejumlah perusahaan keuangan lainnya berencana untuk meluncurkan bursa saham berbiaya murah yang akan bersaing dengan New York Stock Exchange dan Nasdaq.

Selama bertahun-tahun, para broker dan trader telah mengeluh soal biaya tinggi yang dibebankan bursa saham AS untuk data perdagangan saham. Berita tentang bursa baru pada hari Senin (07/01/2019) mendorong turunnya harga saham perusahaan induk NYSE dan Nasdaq.

"Pengumuman ini adalah pertarungan terbaru atas yang sedang berlangsung antara bursa dan peserta pasar lainnya, dan satu yang harus dianggap serius setidaknya dari perspektif potensi penurunan pendapatan bursa saat ini," kata Nathan Flanders dari Fitch Ratings, dilansir dari Reuters, Selasa (08/01/2019).

Dalam pernyataan bersama pada hari Senin, perusahaan-perusahaan yang menciptakan bursa baru mengatakan, akan berupaya untuk meningkatkan persaingan, meningkatkan transparansi operasional, mengurangi biaya tetap dan menyederhanakan perdagangan ekuitas di Amerika Serikat. Biaya data adalah salah satu biaya terbesar untuk broker.

Gabungan para emiten ini akan disebut sebagai Member Exchange, atau MEMX, dan akan didanai dan dikendalikan oleh sembilan lembaga, yaitu Bank of America Merrill Lynch, Charles Schwab Corp, E*TRADE Financial Corp, TD Ameritrade Holdings Corp, UBS, Virtu Financial, Morgan Stanley, Fidelity dan Citadel.

Ini bukan pertama kalinya raksasa industri mengambil alih bursa yang sudah mapan. Satu dekade yang lalu, sebuah kelompok termasuk Citi, Credit Suisse, Deutsche Bank, JPMorgan, Lehman Brothers, Morgan Stanley dan Merrill Lynch mendukung bursa berbiaya rendah yang disebut BATS.

Pada waktu yang bersama pemain besar lainnya meluncurkan bursa yang disebut Direct Edge dengan tujuan memangkas biaya perdagangan. Kedua bursa dengan cepat memperoleh pangsa pasar, kemudian bergabung dan sekarang dimiliki oleh Cboe Global Markets.

Perbankan mencoba langkah serupa di Eropa dengan mendirikan Turquoise untuk memperdagangkan saham lintas batas sebagai tongkat untuk membujuk bursa saham lama memangkas biaya data. Turquoise berhasil dalam tujuannya, tetapi akhirnya dibeli oleh London Stock Exchange.

Tahun lalu, Otoritas Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commision) meminta
operator bursa saham untuk menurunkan biaya data pasar publik. Juga mencabut dua perubahan harga data pada Mei lalu pada feed publik untuk sekuritas yang terdaftar di Nasdaq dan New York Stock Exchange untuk pertama kalinya.

MEMX, yang berencana menawarkan model perdagangan sederhana dengan tipe pemesanan dasar dan teknologi terbaru, juga akan mewakili kepentingan basis klien kolektif para pendiri, para investor ritel dan institusional.

Ini akan menawarkan "harga lebih rendah pada data pasar, dan konektivitas dan biaya transaksi," katanya.

Tiga bursa besar AS menghadapi kritik karena melonjaknya biaya untuk layanan seperti data feeds yang digunakan broker untuk memantau pergerakan harga saham.

Intercontinental Exchange Inc (ICE) menjalankan Bursa Efek New York, Nasdaq dijalankan oleh Nasdaq Inc dan bursa lainnya adalah Cboe.
Saham ICE turun 2,6% dan Nasdaq Inc turun 2,8% lebih rendah. Pada awal 2019 MEMX akan mengajukan aplikasi, dengan SEC meminta persetujuan mengoperasi sebagai bursa sekuritas nasional, menurut pernyataan itu.


(roy/roy) Next Article Wall Street Diramal Akan Liar Beberapa Hari ke Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular