
Pengusaha: Rupiah Menguat Salah, Melemah Juga Salah
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
08 January 2019 18:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani berkeluh kesah dan menyampaikan beberapa harapan dari pengusaha terkait nilai tukar rupiah.
Bagi sebagian besar orang, mungkin nilai tukar rupiah yang saat ini berada di kisaran Rp 14.000/US$ cukup baik. Namun menurut Rosan, penguatan nilai tukar rupiah tidak selalu berdampak positif bagi para pengusaha.
Rosan menjelaskan kalau pengusaha berharap nilai tukar rupiah selalu stabil. Dengan kata lain, pengusaha mengharapkan perubahan nilai tukar rupiah yang tidak terlalu signifikan.
"Pengusaha nih kalau naiknya terlau kencang serba salah, turunnya kencang juga serba salah. Inginnya itu stabil. Kalau naik-turunnya cepat, kita repot bikin planningnya, karena kita ambil asumsi yang mana," jelas Rosan usai menjadi pembicara dalam talkshow outlook ekonomi 2019, Selasa (8/1/2019).
Rosan juga menyampaikan kalau kondisi nilai tukar rupiah yang perubahannya terlalu signifikan, berdampak pada pengusaha dengan orientasi industri ekspor. Hal ini dikarenakan, mereka "kewalahan" dalam menentukan asumsi atau prediksi yang tepat
"Dan mungkin untuk kita [pengusaha] yang orientasinya ekspor, mungkin kurang happy juga dengan penguatan yang begitu kenceng. Ya seperti yang komoditas batu bara. Mereka mah turunnya lumayan kenceng, yang kita harapkan sih fluktuasi yang tidak signifikan. Mungkin pengusaha maunya yang seperti itu," tandasnya.
(dru) Next Article Rupiah Anjlok, Pengusaha: Kami Hanya Bisa Berharap
Bagi sebagian besar orang, mungkin nilai tukar rupiah yang saat ini berada di kisaran Rp 14.000/US$ cukup baik. Namun menurut Rosan, penguatan nilai tukar rupiah tidak selalu berdampak positif bagi para pengusaha.
Rosan menjelaskan kalau pengusaha berharap nilai tukar rupiah selalu stabil. Dengan kata lain, pengusaha mengharapkan perubahan nilai tukar rupiah yang tidak terlalu signifikan.
![]() |
Rosan juga menyampaikan kalau kondisi nilai tukar rupiah yang perubahannya terlalu signifikan, berdampak pada pengusaha dengan orientasi industri ekspor. Hal ini dikarenakan, mereka "kewalahan" dalam menentukan asumsi atau prediksi yang tepat
"Dan mungkin untuk kita [pengusaha] yang orientasinya ekspor, mungkin kurang happy juga dengan penguatan yang begitu kenceng. Ya seperti yang komoditas batu bara. Mereka mah turunnya lumayan kenceng, yang kita harapkan sih fluktuasi yang tidak signifikan. Mungkin pengusaha maunya yang seperti itu," tandasnya.
(dru) Next Article Rupiah Anjlok, Pengusaha: Kami Hanya Bisa Berharap
Most Popular