
'Hilal' Damai Dagang Tak Kunjung Terlihat, Rupiah Terpeleset
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 January 2019 12:32

Awalnya, investor berharap banyak dari dialog dagang AS-China yang berlangsung di Beijing sejak kemarin yang berakhir hari ini. Namun mendekati pengumuman, pelaku pasar malah berbalik pesimistis.
Pasalnya, pertemuan ini memang baru tahap awal, baru di tingkat wakil menteri. Oleh karena itu, kemungkinan tidak ada hasil signifikan yang bisa membawa AS-China menuju damai dagang.
"Mungkin tidak akan ada hasil yang konkret. Akibatnya, dampak dari pertemuan tidak begitu banyak menggerakkan nilai tukar," ujar salah seorang trader di pasar valas China, mengutip Reuters.
Investor yang harap-harap cemas membuat pasar bergerak jittery (gemetar). Sembari menunggu 'hilal' kabar damai dagang dari Beijing, tampaknya investor memilih untuk tidak terlalu berani ambil risiko.
Selain itu, pelemahan rupiah bisa jadi disebabkan penguatan yang sudah terlalu tajam dalam beberapa waktu terakhir. Sejak awal tahun sampai kemarin, rupiah sudah menguat 2,17% terhadap dolar AS.
Di balik penguatan tajam yang berlangsung selama beberapa waktu, tersimpan risiko ambil untung. Saat penguatan rupiah sudah begitu tajam, sebagian investor akan merasa keuntungan yang diperoleh sudah cukup menggiurkan untuk dicairkan. Ketika investor ramai-ramai mencairkan cuan, maka rupiah akan terkena tekanan jual dan akan berbalik melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pasalnya, pertemuan ini memang baru tahap awal, baru di tingkat wakil menteri. Oleh karena itu, kemungkinan tidak ada hasil signifikan yang bisa membawa AS-China menuju damai dagang.
"Mungkin tidak akan ada hasil yang konkret. Akibatnya, dampak dari pertemuan tidak begitu banyak menggerakkan nilai tukar," ujar salah seorang trader di pasar valas China, mengutip Reuters.
Selain itu, pelemahan rupiah bisa jadi disebabkan penguatan yang sudah terlalu tajam dalam beberapa waktu terakhir. Sejak awal tahun sampai kemarin, rupiah sudah menguat 2,17% terhadap dolar AS.
Di balik penguatan tajam yang berlangsung selama beberapa waktu, tersimpan risiko ambil untung. Saat penguatan rupiah sudah begitu tajam, sebagian investor akan merasa keuntungan yang diperoleh sudah cukup menggiurkan untuk dicairkan. Ketika investor ramai-ramai mencairkan cuan, maka rupiah akan terkena tekanan jual dan akan berbalik melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular