Fokus Investor

IHSG Bisa Naik Lagi, Cermati 6 Aksi Emiten Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 January 2019 08:02
Rangkuman aksi korporasi emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (7/1/2019) ditutup menguat 0,2% ke level 6.287,22. Nilai transaksi tercatat sebesar 8,67 triliun dengan volume 12,19 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan sebanyak 465.669 kali.

Sejalan dengan penguatan IHSG, laju bursa saham di Asia juga bergerak di zona hijau. Indeks Nikkei naik 2,44%, indeks Hang Seng naik 0,82%, indeks Strait Times naik 1,42%. Adapun, indeks Shanghai Composite naik 0,72%.


Beberapa emiten juga mengumumkan aksi korporasi dan rencana bisnis yang patut disimak kembali sebelum perdagangan hari ini, Selasa (8/1/2019), dibuka.

1. Danai Ekspansi, Bank Mandiri Terbitkan Surat Utang Rp 40 T
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berencana untuk mencari pendanaan nonkonvensional hingga US$2 miliar. Dana tersebut didapatkan dari penerbitan obligasi, negotiable certificate deposit (NCD), dan pinjaman bilateral yang sudah masuk dalam rencana bisnis BMRI tahun ini untuk mendukung ekspansi.

Bank Mandiri juga akan menerbitkan Medium-Term Notes (MTN), bilateral loan atau repo senilai Rp 10 triliun.

"Jadi, kombinasi ini total keseluruhan Rp 40 triliun untuk 2019," kata Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan hari Senin.

2. Saingi OVO dan Gopay, Bank Pelat Merah Siap Bentuk Fintech
Bank-bank pelat merah akan berkolaborasi untuk menyempurnakan layanan digitalnya. Salah satunya dengan membentuk perusahaan teknologi finansial (tekfin). Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Kartika Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dari sisi sistem pembayaran, ada rencana Himpunan Bank Umum Milik Negara (Himbara), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Pertamina (Persero) membentuk fintech.

Menurut Kartika, rencana pembentukan fintech baru ini sedang dimatangkan dan rencananya akan diluncurkan pada kuartal I-2019.

3. Waskita Kebut Pembangunan Jalan Tol
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan dapat merampungkan tiga proyek utama pembangunan jalan tol pada 2019.

Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, proyek-proyek tersebut yakni proyek tol Trans Sumatera yang merupakan bagian dari proyek ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang- Kayu Agung yang dimiliki oleh PT Hutama Karya, proyek tersebut ditargetkan rampung sebelum hari raya Idul Fitri tahun ini.

4. Vale Bisa Akuisisi 20 Persen Tahun Ini
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana untuk mendivestasi sahamnya pada tahun ini. Pengajuan divestasi ini lebih cepat dari jadwal yang tertuang dalam kontrak. Direktur Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saefulhak memaparkan, Vale semestinya mulai divestasi per Juni 2019. Namun sebelum jatuh tempo, Vale berinisiatif untuk jual sahamnya, kata Yunus kepada CNBC Indonesia, Senin (7/1/2019).

Yunus menuturkan, hal tersebut sesuai dengan PP Nomor 77 tahun 2014 bahwa Vale harus divestasi 40% sesuai kontraknya yang saat ini sahamnya sudah dimiliki publik 20%.

"Sisanya 20 persen," ujarnya.

5. APP Bangun Pabrik Kertas di India Rp 50,75 T
Perusahaan grup Sinarmas, Asia Pulp & Paper Group (APP) akan berinvestasi senilai US$ 3,5 miliar untuk membangun pabrik kertas dengan kapasitas 5 juta ton per tahun di wilayah Andra Prakasam, India.

Investasi ini menjadi investasi asing (foreign direct investment/FDI) terbesar di India dalam beberapa tahun terakhir. Nilai investasi itu setara dengan Rp 50,75 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.500 per dolar AS.

Sebagaimana dilansir Times of India, pabrik tersebut akan dibangun di wilayah pesisir distrik Andhra Prakasam di atas lahan seluas 2.500 hektar. Dengan kapasitas produksi tersebut, perusahaan akan memproduksi kertas kemasan, kertas khusus, kertas tulis dan cetak.

6. Bank Mandiri Punya Direktur Komersial Banking Baru
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Senin (7/1/2019). Rapat umum pemegang saham tersebut memutuskan menambahkan direksi baru Bank Mandiri. Jadi total direksi Bank Mandiri menjadi 12 orang.

RUPSLB ini pemegang saham menunjuk Riduan sebagai direktur comersial banking. Pengangkatan ini akan efektif setelah lulus fit dan proper test dari Otoritas Jasa Keuangan. Riduan merupakan bankir didikan Bank Mandiri.
(prm/prm) Next Article Sempat Dikrititk Erick, Market Cap Telkom Salip Mandiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular