
Aspal-Karet, Solusi Darmin Kerek Harga Karet
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 January 2019 18:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan menciptakan permintaan atas karet dengan memanfaatkan penggunaannya untuk aspal.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan peremajaan karet dan mendorong BUMN-BUMN bekerjasama dengan masyarakat untuk pengumpulan produk karet.
"Kita kan menghadapi situasi harga karet rendah sekali, salah satu jalan keluar kita harus menciptakan demand terhadap produk karet," kata Darmin di Jakarta, Senin (7/1/2019).
Namun mantan Gubernur Bank Indonesia ini menegaskan peningkatan demand atas produk karena tidak bisa dilakukan dengan mendesak pabrikan ban menaikkan produksi. Sebab itu, pemerintah akan memanfaatkan karet untuk diolah sebagai bahan campuran aspal guna meningkatkan penggunaan komoditas ini secara nasional sehingga bisa mengerek harga.
"Sebenarnya sudah lama didiskusikan, aspal dicampur pakai karet. Dia memang sedikit lebih mahal, tapi daya tahannya lebih panjang sehingga masih menguntungkan karena bisa antara 1,5 sampai 2 kali harganya, 20-25 persen lebih mahal, jadi lebih menguntungkan."
Dia menuturkan selain aspal jalan, karet juga bisa digunakan untuk aspal lainnya misalnya di rel kereta api, pelabuhan dan lainnya. "Kami akan mulai kembangkan [aspal-karet] sehingga demand-nya naik supaya harga bisa dipengaruhi."
Darmin juga menegaskan agar BUMN-BUMN bisa bekerja sama dengan masyarakat daerah untuk pengumpulan produk sehingga bisa dilakukan pemanfaatan karet untuk aspal.
Pemerintah sebelumnya menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk membeli karet sebagai campuran aspal. Anggaran tersebut dialokasikan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), diprioritaskan bagi revitalisasi aspal jalan negara di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Medan. Jalan yang akan menggunakan aspal karet diprediksi sepanjang 93,66 kilometer dengan jumlah kebutuhan karet 2.542 ton.
(tas) Next Article Demi Harga, Ribuan KM Jalan Daerah Didorong Pakai Aspal Karet
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan peremajaan karet dan mendorong BUMN-BUMN bekerjasama dengan masyarakat untuk pengumpulan produk karet.
"Sebenarnya sudah lama didiskusikan, aspal dicampur pakai karet. Dia memang sedikit lebih mahal, tapi daya tahannya lebih panjang sehingga masih menguntungkan karena bisa antara 1,5 sampai 2 kali harganya, 20-25 persen lebih mahal, jadi lebih menguntungkan."
Dia menuturkan selain aspal jalan, karet juga bisa digunakan untuk aspal lainnya misalnya di rel kereta api, pelabuhan dan lainnya. "Kami akan mulai kembangkan [aspal-karet] sehingga demand-nya naik supaya harga bisa dipengaruhi."
Darmin juga menegaskan agar BUMN-BUMN bisa bekerja sama dengan masyarakat daerah untuk pengumpulan produk sehingga bisa dilakukan pemanfaatan karet untuk aspal.
Pemerintah sebelumnya menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk membeli karet sebagai campuran aspal. Anggaran tersebut dialokasikan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), diprioritaskan bagi revitalisasi aspal jalan negara di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Medan. Jalan yang akan menggunakan aspal karet diprediksi sepanjang 93,66 kilometer dengan jumlah kebutuhan karet 2.542 ton.
(tas) Next Article Demi Harga, Ribuan KM Jalan Daerah Didorong Pakai Aspal Karet
Most Popular