Yen Menguat, Bursa Tokyo Terkoreksi 2% di Perdagangan Perdana

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 January 2019 14:44
Sejak sesi perdagangan terakhir di Tokyo pada 28 Desember, aksi jual besar telah memukul pasar global.
Foto: Ilustrasi Bursa Tokyo (REUTERS/Toru Hanai)
Tokyo, CNBC Indonesia - Indeks utama Nikkei Tokyo anjlok lebih dari 2% pada hari Jumat (4/1/2019), terpukul oleh penguatan yen dan aksi jual di Wall Street akibat kekhawatiran atas kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS).

Dalam sesi perdagangan pertama tahun 2019, indeks patokan Nikkei 225 turun 2,26% atau 452,81 poin ditutup menjadi 19.561,96. Melansir AFP, ini adalah hari pertama bursa dibuka di tahun 2019.

Indeks Topix yang lebih luas merosot 1,53% atau 22,93 poin menjadi 1.471,16.

Sejak sesi perdagangan terakhir di Tokyo pada 28 Desember, aksi jual besar telah memukul pasar global.

"Para pemain berusaha menghentikan tren penurunan setelah liburan panjang tahun baru," kata Shinichi Yamamoto, pialang di Okasan Securities, kepada AFP.

Di Wall Street pada hari Kamis, saham anjlok karena ekonomi China yang melambat memaksa Apple untuk memangkas perkiraan pendapatannya.

Sentimen di Amerika Serikat semakin terpukul oleh data Institute for Supply Management (ISM) yang menunjukkan aktivitas manufaktur AS berada pada level terendah dalam dua tahun.

Data yang lemah adalah "bukti tambahan bahwa perang dagang Presiden (Donald) Trump terhadap China sekarang merugikan AS sebanyak itu merugikan China," kata Ray Attrill, kepala strategi valuta asing dan pasar di National Australia Bank.

Ini adalah "alasan lebih untuk berpikir kesepakatan perdagangan China-AS akan segera terjadi dalam beberapa minggu mendatang", katanya dalam sebuah catatan.

Seiichi Suzuki, analis pasar senior di Tokai Tokyo Research Center, mengatakan penguatan yen meredam sentimen besar karena meredupkan pandangan eksportir Jepang.

Dolar diperdagangkan pada 108,21 yen, naik dari yang diperdagangkan di New York pada Kamis sore, tetapi masih jauh lebih rendah dari kisaran 110 yen pada penutupan di bursa Tokyo tahun lalu.

Sedikit Bumbu
"Investor di sini membenci apresiasi yen, yang menyebabkan penurunan hari ini," kata Suzuki, sementara ia mengatakan banyak pelaku pasar yang belum kembali dari liburan mereka.

"Beberapa orang mungkin mengatakan perdagangan hari ini menunjukkan arah perdagangan tahun ini tetapi Anda harus memberikan sedikit 'bumbu' kedalamnya," katanya kepada AFP.

Dalam perdagangan sore, dolar naik tipis terhadap yen karena Bank of Japan, kementerian keuangan dan lembaga jasa keuangan mengadakan pertemuan darurat menyusul lonjakan yen.

"Kita harus mengakui hal ini dengan keprihatinan yang kuat," kata Masatsugu Asakawa, wakil menteri keuangan Jepang, kepada wartawan setelah pertemuan itu, memperingatkan Tokyo siap untuk mengambil "langkah-langkah yang tepat" jika perlu.

Apple pada Rabu malam memangkas prospek pendapatan untuk kuartal terakhir, menyebut "perlambatan ekonomi" yang lebih parah dari perkiraan di China dan pasar negara berkembang lainnya, merupakan faktor yang menyebabkan penurunan tajam di pasar saham sejak akhir tahun lalu.

Peringatan Apple memicu reli yen Jepang, yang cenderung menguntungkan bagi investor yang ingin berpindah mencari instrumen yang lebih aman ketika kecemasan tinggi.

Di perdagangan di bursa Tokyo, saham Nintendo terkoreksi 4,28% menjadi 28.030 yen sementara saham Sony turun 2,70% menjadi 5.182 yen.

Saham pembuat mobil juga ikut turun. Saham Toyota turun tipis 0,93% menjadi 6.346 yen sementara saham Honda turun 0,41% menjadi 2.882,5 yen, dan saham Nissan turun 1,19% menjadi 869,8 yen.
(hps/hps) Next Article Aksi Ambil Untung Tekan Bursa Tokyo, Terkoreksi 0,8%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular