
Rupiah Hari Ini: Dolar AS Digilas, Mata Uang Asia Dilibas
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 January 2019 14:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat cukup tajam di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot akhir pekan ini. Tidak cuma dolar AS, mata uang Asia pun menjadi korban keganasan rupiah.
Pada Jumat (4/1/2019) pukul 14:02 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.270 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,94% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Penguatan rupiah yang lumayan tajam tersebut membuatnya spesial di antara mata uang Asia lainnya, yang sebenarnya juga terapresiasi di hadapan greenback. Rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbaik di Benua Kuning, jauh meninggalkan kompatriotnya.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 14:04 WIB:
Ternyata bukan hanya dolar AS yang tergilas oleh rupiah. Mata uang Asia pun dilibas, bahkan dengan penguatan signifikan.
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang Asia terhadap rupiah pada pukul 14:06 WIB:
"BI memberikan ruang yang besar bagi penguatan rupiah lebih lanjut," tutur Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI.
Kedua, minat terhadap aset-aset di Asia memang sedang tinggi karena sentimen positif prospek damai dagang AS-China. Mengutip Reuters, AS dan China dikabarkan akan melangsungkan pertemuan di Beijing pada 7-8 Januari.
Kedua negara akan berdialog mengenai isu-isu perdagangan, menindaklanjuti hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Argentina awal bulan lalu. Di sela-sela KTT G20 tersebut, Trump dan Xi menyepakati 'gencatan senjata' selama 90 hari.
"Delegasi AS yang dipimpin oleh Wakil Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish akan mengunjungi China untuk melakukan diskusi yang positif dan konstruktif dengan pemerintah China," sebut keterangan tertulis Kementerian Perdagangan China.
Selepas pertemuan Trump-Xi di Buenos Aires, hubungan Washington-Beijing memang semakin mesra. Pertemuan di Beijing pekan depan diharapkan menjadi pembuka jalan menuju damai dagang, sesuatu yang saat diimpikan oleh pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Kian Perkasa, Begini Analisis Penguatannya
Pada Jumat (4/1/2019) pukul 14:02 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.270 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,94% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Penguatan rupiah yang lumayan tajam tersebut membuatnya spesial di antara mata uang Asia lainnya, yang sebenarnya juga terapresiasi di hadapan greenback. Rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbaik di Benua Kuning, jauh meninggalkan kompatriotnya.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 14:04 WIB:
Ternyata bukan hanya dolar AS yang tergilas oleh rupiah. Mata uang Asia pun dilibas, bahkan dengan penguatan signifikan.
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang Asia terhadap rupiah pada pukul 14:06 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Ada beberapa faktor yang berperan dalam penguatan rupiah yang lumayan tajam. Pertama, Bank Indonesia mengakui bahwa ada intervensi di pasar Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF). "BI memberikan ruang yang besar bagi penguatan rupiah lebih lanjut," tutur Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI.
Kedua, minat terhadap aset-aset di Asia memang sedang tinggi karena sentimen positif prospek damai dagang AS-China. Mengutip Reuters, AS dan China dikabarkan akan melangsungkan pertemuan di Beijing pada 7-8 Januari.
Kedua negara akan berdialog mengenai isu-isu perdagangan, menindaklanjuti hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Argentina awal bulan lalu. Di sela-sela KTT G20 tersebut, Trump dan Xi menyepakati 'gencatan senjata' selama 90 hari.
"Delegasi AS yang dipimpin oleh Wakil Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish akan mengunjungi China untuk melakukan diskusi yang positif dan konstruktif dengan pemerintah China," sebut keterangan tertulis Kementerian Perdagangan China.
Selepas pertemuan Trump-Xi di Buenos Aires, hubungan Washington-Beijing memang semakin mesra. Pertemuan di Beijing pekan depan diharapkan menjadi pembuka jalan menuju damai dagang, sesuatu yang saat diimpikan oleh pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Kian Perkasa, Begini Analisis Penguatannya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular