Akibat Aksi Ambil Untung, Harga CPO Kembali Melemah

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
03 January 2019 18:55
Hari ini (3/1/2019) harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Bursa Derivatif Malaysia ditutup melemah 0,69% secara harian di posisi MYR 2.151/ton.
Foto: Ilustrasi Kelapa Sawit (CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini (3/1/2019) harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Bursa Derivatif Malaysia kontrak Maret 2019 ditutup melemah 0,69% secara harian di posisi MYR 2.151/ton. Pelemahan harga CPO pada hari ini terbilang cukup kecil, mengingat kemarin (2/1/2019) mampu mengakhiri perdagangan dengan menguat 2,12% di posisi MYR 2.166/ton.

Sebenarnya, harga CPO hari ini sempat menguat 0,65% di level MYR 2.180/ton, namun nampaknya sentimen negatif mampu lebih kuat menarik harga komoditas ini ke bawah.



Kebijakan pemerintah India untuk memotong bea impor minyak kelapa sawait mentah dan olahannya memang membawa angin segar untuk komoditas andalan Indonesia dan Mayalsia ini.

Sebagai informasi, pemerintah India mengumumkan pemotongan bea impor CPO dari negara-negara di Asia Tenggara yang efektif berlaku mulai 1 Januari 2019. Bea impor minyak sawit mentah turun dari 44% ke 40%, sedangkan untuk hasil olahan minyak sawit turun dari 54% ke 45%. 

Namun pelaku pasar menilai sentimen ini diprediksi tidak bisa bertahan lama, seperti yang dilansir dari Reuters. Hal tersebut dikarnakan cadangan minyak kelapa sawit mentah Indonesia dan Malaysia masih tinggi.

Kedua negara penghasil minyak kelapa sawit mentah terbesar di dunia tersebut mencatatkan stok minyak kelapa sawit yang terus meningkat hingga November 2018.
 Meningkatnya cadangan minyak kelapa sawit Indonesia dan Malaysia tidak terlepas dari terus meningkatnya kapasitas produksi bulanan kedua negara.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan, tingkat produksi minyak kelapa sawit RI meningkat 2,04% secara bulanan pada Oktober 2018 ke angka 4,51 juta ton. Capaian itu merupakan yang tertinggi di tahun ini. Sedangkan, produksi CPO di Malaysia juga bertambah 4 bulan berturut-turut hingga bulan Oktober 2018, menjadi 1,96 juta ton.

Ditambah lagi, pelaku pasar yang berbasis di Kuala Lumpur mengatakan turunnya harga CPO hari ini juga disebabkan oleh aksi jual para traders untuk mengamankan keuntungan seperti dilansir dari Reuters. Pasalnya, pada perdagangan sesi akhir tahun harga CPO sudah menyentuh titik tertingginya sejak 2 minggu ke belakang.
(taa/taa) Next Article Bikin Bos Sawit Ketar-ketir, Harga CPO Terjun 3% Lebih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular