Bursa Hong Kong Terkoreksi 0,29% pada Jeda Siang

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
03 January 2019 12:28
Indeks Hang Seng turun 0,29%, atau 72,59 poin, menjadi 25.057,76 pada jeda siang.
Foto: CNBC Indonesia
Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong berakhir di wilayah negatif pada jeda siang Kamis (3/1/2019) dengan terpukulnya perusahaan teknologi setelah Apple memangkas perkiraan pendapatan untuk kuartal Desember karena penjualan lemah di China.

Indeks Hang Seng turun 0,29%, atau 72,59 poin, menjadi 25.057,76 pada jeda siang.

Apple menurunkan target pendapatannya di kuartal 1 tahun fiskal 2019-nya yang berakhir pada 29 Desember sebagaimana tertulis dalam surat dari CEO Tim Cook, Rabu (2/1/2019).

Saham raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini langsung anjlok sekitar 7% dalam perdagangan after-hours di Wall Street.

Perusahaan pembuat iPhone ini menurunkan panduan pendapatannya menjadi US$84 miliar (Rp 1.210 triliun) dari US$89 miliar hingga US$93 miliar yang diperkirakan sebelumnya. Apple juga menurunkan margin kotornya menjadi sekitar 38% dari antara 38% dan 38,5%, CNBC International melaporkan.

Apple menyebut beberapa faktor sebagai penyebab revisi ke bawah target-target perusahaan itu, termasuk melambatnya perekonomian di China dan pendapatan iPhone yang lebih rendah dari perkiraan. Perusahaan mengatakan pendapatan yang mengecewakan itu terjadi utamanya di China meskipun penjualan iPhone baru di negara-negara lain juga tidak sekuat yang diharapkan Apple.

Surat Cook tersebut mengatakan subsidi ponsel yang lebih sedikit, kenaikan harga akibat penguatan dolar AS, dan penggantian baterai yang lebih murah membuat lemahnya jumlah upgrade model iPhone oleh pengguna di kuartal tersebut.

"Jika Anda melihat laporan kinerja kami, kekurangan kami mencapai lebih dari 100% untuk iPhone dan itu terjadi utamanya di China," kata Cook dalam wawancara dengan CNBC, Rabu.

"Jelas bahwa perekonomian mulai melambat di sana untuk paruh kedua [tahun lalu] dan apa yang saya yakini dalam hal ini adalah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China memberi tekanan tambahan bagi ekonomi mereka," ujarnya.

Sudah ada beberapa laporan yang mengindikasikan pelemahan penjualan iPhone dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa perusahaan pemasok Apple telah memangkas perkiraan kinerja mereka di kuartal lalu dna membuat banyak pihak berspekulasi bahwa konsumen tidak meng-upgrade ponsel mereka ke model terbaru.
(hps/hps) Next Article Brexit Diperpanjang, Hang Seng Melemah Saat Jeda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular