Dibuka Naik Tipis, IHSG Perlahan Masuk Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 January 2019 09:32
Dibuka Naik Tipis, IHSG Perlahan Masuk Zona Merah
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka naik tipis 0,05% ke level 6.197,87, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini sudah berbalik arah ke zona merah. Pada pukul 9:22 WIB, IHSG melemah 0,22% ke level 6.181,13.

Performa IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga diperdagangkan di zona merah: indeks Shanghai anjlok 1,04%, indeks Hang Seng ambruk 2,15%, indeks Strait Times turun 0,75%, dan indeks Kospi melemah 0,51%.

Tekanan bagi bursa saham Benua Kuning datang dari rilis data ekonomi di China yang mengecewakan. Pada pukul 8:45 WIB, Manufacturing PMI China periode Desember versi Caixin diumumkan di level 49,7, turun dari capaian bulan November yang sebesar 50,2. Capaian ini juga berada di bawah konsensus yang sebesar 50,1, seperti dilansir dari Trading Economics.

Sebagai informasi, data tersebut menggambarkan tingkat aktivitas manufaktur di China dan angka di bawah 50 menandakan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Perang dagang yang terus berkecamuk dengan AS terlihat terus menyakiti perekonomian China. Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru untuk produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China menyasar US$ 110 miliar produk asal AS.

Berbicara mengenai perang dagang AS-China, sejatinya ada perkembangan positif yakni aura perdamaian yang terlontar dari masing-masing pimpinan negara. Belum lama ini, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara panjang melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Hasil dari pembicaraan tersebut, menurut Trump, sangat positif.

"Proses kesepakatan dengan China berjalan dengan sangat baik. Jika berhasil, maka (kesepakatan) itu akan sangat komprehensif, mencakup seluruh aspek yang selama ini menjadi pertentangan. Kemajuan besar telah dibuat!" tulis Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump

Xi pun memberi sinyal kemesraan hubungan dengan Washington. Mengutip kantor berita Xinhua, Xi berharap kesepakatan dengan AS segera diteken. "Saya berharap kedua delegasi bertemu, bekerja keras, untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan dunia sesegera mungkin," tegas Xi.

Namun apa mau dikata, rilis data ekonomi teranyar membuat investor bermain defensif dengan melepas instrumen berisiko seperti saham.
Lantas, investor mengalihkan dananya ke instrumen safe haven yakni dolar AS. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,59% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.460.

Hingga kini, investor asing masih membukukan beli bersih di pasar saham tanah air, namun kecil saja yakni senilai Rp 1,06 miliar. Jika pelemahan rupiah bertahan atau bahkan bertambah parah, investor asing sangat mungkin membukukan jual bersih sehingga tekanan kepada IHSG akan semakin besar.

Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 50,75 triliun di pasar saham tanah air, seperti dilansir dari halaman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Jual bersih sepanjang tahun lalu datang pasca pada tahun 2017 juga terjadi jual bersih senilai Rp 39,87 triliun.

Jual bersih pada tahun 2018 merupakan yang terbesar dalam setidaknya 15 tahun. Selain itu, pasar saham Indonesia juga mengalami sesuatu yang sangat jarang atau mungkin belum pernah dialami sebelumnya: investor asing membukukan jual bersih selama 2 tahun berturut-turut.

TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular