
Analisis Teknikal
Kinerja Indeks LQ45 Tahun 2018 Lebih Parah Dibandingkan IHSG
yam, CNBC Indonesia
30 December 2018 19:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja indeks LQ-45 Masih tertinggal jika dibandingkan IHSG pada tahun ini. Kinerja LQ45 selama tahun 2018 menurun 8,95%. Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham yang paling likuid (nama LQ mengacu pada Liquid) dan diperkenalkan Februari 1997 dengan nilai awal 100.
Pergerakan LQ45 cenderung seirama dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena mencakup 70% dari nilai kapitalisasi dan transaksi di Pasar Saham Indonesia. IHSG sendiri tahun ini hanya terkoreksi 2,54%.
Berbagai peristiwa ekonomi baik global maupun dalam negeri turut mewarnai pergerakan LQ45. Salah satunya sentimen negatif dari Amerika Serikat (AS), The Fed yang menaikkan suku bunganya hingga empat kali memberi tekanan bagi konstituen indeks tersebut.
Permasalahannya, kenaikan suku bunga the Fed diikuti oleh Bank Indonesia (BI) yang ingin ahead the curve agar terhindar dari risiko capital flight yang dapat menekan rupiah. BI yang menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 175 basis poin tahun ini, menjadi beban tersendiri bagi emiten bursa karena bunga utang kian membesar.
Bagai mendapat tekanan dari berbagai sisi, rupiah yang melemah terhadap dolar AS juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Rupiah sempat menyentuh level tertingginya tahun ini di Rp 15.265 pada Kamis (11/10/2018). Meskipun di penghujung tahun berhasil menipiskan pelemahan dengan hanya terkoreksi 7,3% di level Rp 14.555 per US$.
Pergerakan LQ45 sendiri selama tahun 2018 ini cenderung melemah. Meskipun pada awalnya sempat mengalami kenaikkan hingga menyentuh level tertingginya di 1.132, (24/01/2018), pelemahan nya tak tertahankan.
LQ45 terus tertekan hingga menyentuh level terendahnya di 871 (-23%) pada awal Juli. Sejak penurunan tersebut, tren pergerakannya cenderung membaik dan bergerak mendatar (sideways) dengan penghalang kenaikan (resistance) di level 980 dan penahan penurunannya (support) di level 885.
Dalam jangka pendek LQ45 masih berpotensi melemah karena bergerak di dekat level resistance. Potensi pelemahan juga tercermin dari posisinya yang bergerak di bawah garis rata-rata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/miq) Next Article Dibuka Menguat, Saham Blue Chip Bikin IHSG Ambles
Pergerakan LQ45 cenderung seirama dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena mencakup 70% dari nilai kapitalisasi dan transaksi di Pasar Saham Indonesia. IHSG sendiri tahun ini hanya terkoreksi 2,54%.
Berbagai peristiwa ekonomi baik global maupun dalam negeri turut mewarnai pergerakan LQ45. Salah satunya sentimen negatif dari Amerika Serikat (AS), The Fed yang menaikkan suku bunganya hingga empat kali memberi tekanan bagi konstituen indeks tersebut.
Bagai mendapat tekanan dari berbagai sisi, rupiah yang melemah terhadap dolar AS juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Rupiah sempat menyentuh level tertingginya tahun ini di Rp 15.265 pada Kamis (11/10/2018). Meskipun di penghujung tahun berhasil menipiskan pelemahan dengan hanya terkoreksi 7,3% di level Rp 14.555 per US$.
Pergerakan LQ45 sendiri selama tahun 2018 ini cenderung melemah. Meskipun pada awalnya sempat mengalami kenaikkan hingga menyentuh level tertingginya di 1.132, (24/01/2018), pelemahan nya tak tertahankan.
![]() |
Dalam jangka pendek LQ45 masih berpotensi melemah karena bergerak di dekat level resistance. Potensi pelemahan juga tercermin dari posisinya yang bergerak di bawah garis rata-rata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/miq) Next Article Dibuka Menguat, Saham Blue Chip Bikin IHSG Ambles
Most Popular