
Simak, Pesan Khusus BI Soal Rupiah Sampai 31 Desember Ini
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
27 December 2018 15:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) berkomitmen menjaga nilai tukarĀ rupiah tidak terlalu jatuh hingga menjauh dari nilai fundamentalnya.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menegaskan bank sentral akan terus melakukan intervensi nilai tukar dan berada di pasar.
"Sampai akhir tahun 31 Desember, BI akan selalu ada di pasar jaga stabilitas," ungkap Nanang dalam wawancara eksklusifnya bersama Hera F Haryn di Program Closing Bell CNBC Indonesia TV, Kamis (27/12/2018).
Menurut Nanang, BI telah berhasil menurunkan tingkat depresiasi rupiah selama 2018. Dari yang mencapai 11% hingga saat ini 7%.
"Ini lebih rendah dari India dan negara emerging lainnya. Depresiasi rupiah cukup terjaga," kata Nanang.
Lebih jauh Nanang mengatakan, bank sentral akan melakukan intervensi secara terukur di pasar spot, pasar Domestic Non-delivery Forward (DNDF).
"Kita juga siap masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN) di mana jika yield surat utang atau banyak yang melepas surat berharga," tegas Nanang.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berbalik melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Padahal rupiah mampu menguat 0,14% pada pembukaan pasar. Lewat tengah hari, pelemahan rupiah lumayan membesar.
Pada Kamis (27/12/2018) pukul 15:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.585. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin.
(dru) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menegaskan bank sentral akan terus melakukan intervensi nilai tukar dan berada di pasar.
"Sampai akhir tahun 31 Desember, BI akan selalu ada di pasar jaga stabilitas," ungkap Nanang dalam wawancara eksklusifnya bersama Hera F Haryn di Program Closing Bell CNBC Indonesia TV, Kamis (27/12/2018).
![]() |
Menurut Nanang, BI telah berhasil menurunkan tingkat depresiasi rupiah selama 2018. Dari yang mencapai 11% hingga saat ini 7%.
Lebih jauh Nanang mengatakan, bank sentral akan melakukan intervensi secara terukur di pasar spot, pasar Domestic Non-delivery Forward (DNDF).
"Kita juga siap masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN) di mana jika yield surat utang atau banyak yang melepas surat berharga," tegas Nanang.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berbalik melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Padahal rupiah mampu menguat 0,14% pada pembukaan pasar. Lewat tengah hari, pelemahan rupiah lumayan membesar.
Pada Kamis (27/12/2018) pukul 15:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.585. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin.
(dru) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!
Most Popular