
Santa Clause Rally is Coming, 5 Saham ini Masih Tertinggal
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 December 2018 10:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatatkan penurunan di tengah ekonomi global yang cenderung bergejolak. Kinerja IHSG hingga tahun berjalan (year to date/ytd) masih negatif 3,02%.
Pada pekan kemarin, IHSG masih mampu bertahan meski dibayangi sentimen negatif dari kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau biasa disebut the Fed sebanyak 25 basis poin. Salah satunya karena Bank Indonesia (BI) tidak menaikkan suku bunga acuan, masih menahan di angka 6%.
Kinerja IHSG pada pekan kemarin hanya mengalami penurunan 0,1%, lebih baik jika dibandingkan kinerja negara tetangga seperti STI Singapura (-1,01%), Set 50 Thailand (-0,43%), dan PSEi Filipina (-0,59%).
Memasuki minggu terakhir bulan Desember, ada istilah "Santa Claus Rally" di kalangan pelaku pasar saham. Mungkinkah hal itu terjadi? Melihat dari fakta pergerakannya, IHSG sedang dalam tren naik baik secara jangka pendek maupun menengah.
Potensi fenomena tersebut terjadi cukup besar. Pelaku bursa saham perlu mencermati lima saham yang kinerjanya masih tertinggal jika dilihat dari awal tahun.
Secara likuiditas, kelima saham tersebut cukup baik karena tergolong sebagai "Blue Chip" dan tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut data sahamnya.
Melansir Investopedia, Santa Claus Rally merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada minggu terakhir bulan Desember hingga 2 hari perdagangan pertama di bulan Januari.
Baca: Santa Claus is Not Coming This Year!
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Pada pekan kemarin, IHSG masih mampu bertahan meski dibayangi sentimen negatif dari kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau biasa disebut the Fed sebanyak 25 basis poin. Salah satunya karena Bank Indonesia (BI) tidak menaikkan suku bunga acuan, masih menahan di angka 6%.
Kinerja IHSG pada pekan kemarin hanya mengalami penurunan 0,1%, lebih baik jika dibandingkan kinerja negara tetangga seperti STI Singapura (-1,01%), Set 50 Thailand (-0,43%), dan PSEi Filipina (-0,59%).
Potensi fenomena tersebut terjadi cukup besar. Pelaku bursa saham perlu mencermati lima saham yang kinerjanya masih tertinggal jika dilihat dari awal tahun.
Secara likuiditas, kelima saham tersebut cukup baik karena tergolong sebagai "Blue Chip" dan tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut data sahamnya.
![]() |
Melansir Investopedia, Santa Claus Rally merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada minggu terakhir bulan Desember hingga 2 hari perdagangan pertama di bulan Januari.
Baca: Santa Claus is Not Coming This Year!
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular